Pemberiannya ini kemudian dianggap sebagai hadiah bagi orang-orang sakit dan miskin yang telah ditolong oleh St. Nicholas.
Karena kebaikannya itu, St. Nicholas sering dijadikan acuan oleh banyak orang sebagai Santo Pelindung, terutama bagi orang-orang yang memerlukan.
Apalagi, menurut legenda yang beredar, ia pernah menyelamatkan tiga anak perempuan dari kemiskinan dengan memberikan mereka uang yang disembunyikan di sepatu mereka.
St. Nicholas meninggal pada 343 M, yang kemudian dihormati sebagai Santo Pelindung.
Beberapa abad kemudian, legenda tentang St. Nicholas pun terus berkembang hingga menjadi tokoh Sinterklas seperti yang dikenal oleh masyarakat luas.
Pada abad ke-9, orang-orang Belanda mulai mengadopsi tokoh Sinterklas yang dianggap pemberi hadiah bagi anak-anak yang berperilaku baik.
Kemudian, pada abad ke-17, Sinterklas mulai populer di Amerika Serikat.
* Dewa Odin dari Jerman
Jerman juga memiliki kisah sendiri tentang asal-usul Sinterklas, di mana bagi orang-orang Jerman Sinterklas adalah seorang dewa bernama Odin.
Dewa Odin digambarkan sebagai sosok dengan wajah yang cukup tua dan jenggot putih yang panjang.
Menurut cerita rakyat Jerman, setiap tahun pada saat perayaan Yule (festival musim dingin), diadakan pesta perburuan yang dipimpin oleh para dewa dan prajurit.
Baca Juga: 35 Kata Ucapan Selamat Natal untuk Keluarga, Simpel Namun Menyentuh
KOMENTAR