Sejarah Santa Claus atau Sinterklas, Benarkah dari Kutub Utara?

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Apakah Anda tahu sejarah Santa Claus atau Sinterklas? Artikel ini akan mengungkap asal-usul tokoh yang identik dengan Natal ini.
Ilustrasi. Apakah Anda tahu sejarah Santa Claus atau Sinterklas? Artikel ini akan mengungkap asal-usul tokoh yang identik dengan Natal ini.

Intisari-Online.com -Ada satu tokoh yang tidak boleh terlewatkan dalam perayaan Natal, yaitu Santa Claus atau Sinterklas.

Siapa sebenarnya Santa Claus atau Sinterklas ini? Darimana ia berasal? Apa hubungannya dengan Natal?

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri sejarah Santa Claus atau Sinterklas, yang ternyata tidak selalu berasal dari Kutub Utara.

Asal-usulSanta Claus

* St. Nicholas

Banyak orang percaya bahwa Sinterklas datang dari Kutub Utara dan mengendarai sebuah kereta salju terbang yang ditarik oleh rusa ketika malam Natal tiba.

Namun, melansir Kompas.com, asal-usul Sinterklas tidak seperti itu.

Sinterklas atau yang juga dikenal sebagai Santa Claus diyakini adalah seorang biarawan bernama St. Nicholas yang lahir di Myria, Turki, sekitar 280 M.

Sejak muda, St. Nicholas terkenal sebagai anak yang saleh dan mengabdi sepenuhnya sebagai umat Kristen.

Di Eropa, khususnya Belanda, Belgia, Austria, dan Jerman, ia digambarkan sebagai uskup yang berjenggot dengan memakai jubah resmi.

Selama hidupnya, St. Nicholas menyumbangkan seluruh hartanya dengan bepergian ke pedesaan membantu orang-orang yang sakit dan miskin.

Baca Juga: Apakah Tanggal 26 Desember 2023 Libur? Ini Isi Lengkap SKB 3 Menteri

Pemberiannya ini kemudian dianggap sebagai hadiah bagi orang-orang sakit dan miskin yang telah ditolong oleh St. Nicholas.

Karena kebaikannya itu, St. Nicholas sering dijadikan acuan oleh banyak orang sebagai Santo Pelindung, terutama bagi orang-orang yang memerlukan.

Apalagi, menurut legenda yang beredar, ia pernah menyelamatkan tiga anak perempuan dari kemiskinan dengan memberikan mereka uang yang disembunyikan di sepatu mereka.

St. Nicholas meninggal pada 343 M, yang kemudian dihormati sebagai Santo Pelindung.

Beberapa abad kemudian, legenda tentang St. Nicholas pun terus berkembang hingga menjadi tokoh Sinterklas seperti yang dikenal oleh masyarakat luas.

Pada abad ke-9, orang-orang Belanda mulai mengadopsi tokoh Sinterklas yang dianggap pemberi hadiah bagi anak-anak yang berperilaku baik.

Kemudian, pada abad ke-17, Sinterklas mulai populer di Amerika Serikat.

* Dewa Odin dari Jerman

Jerman juga memiliki kisah sendiri tentang asal-usul Sinterklas, di mana bagi orang-orang Jerman Sinterklas adalah seorang dewa bernama Odin.

Dewa Odin digambarkan sebagai sosok dengan wajah yang cukup tua dan jenggot putih yang panjang.

Menurut cerita rakyat Jerman, setiap tahun pada saat perayaan Yule (festival musim dingin), diadakan pesta perburuan yang dipimpin oleh para dewa dan prajurit.

Baca Juga: 35 Kata Ucapan Selamat Natal untuk Keluarga, Simpel Namun Menyentuh

Setiap anak akan menaruh sepatunya yang diisi wortel, jerami, atau gula di dekat cerobong asap untuk kuda terbang milik Dewa Odin agar kuda itu memakannya.

Sebagai balasannya, Dewa Odin akan mengisi sepatu-sepatu itu dengan makanan, hadiah, atau permen.

Hingga kini, praktik ini masih berlangsung di Jerman, Belgia, dan Belanda yang kemudian digabungkan dengan perayaan St. Nicholas.

Dikatakan bahwa anak-anak masih mengisi sepatu di cerobong asap setiap malam musim dingin dengan harapan Dewa Odin atau St. Nicholas akan mengisi sepatu itu dengan hadiah atau makanan.

Selanjutnya, praktik ini kemudian berkembang di Amerika Serikat yang berevolusi menjadi menggantung kaus kaki atau kaus kaki natal di dekat cerobong asap.

Kisah ini kemudian disebut-sebut sebagai asal mula tradisi menggantung kaus kaki setiap perayaan Natal.

Sinterklas dalam perayaan Natal

Walaupun St. Nicholas meninggal pada 6 Desember, namun Sinterklas masih identik dengan Natal yang dipadukan dengan kelahiran Yesus Kristus pada 25 Desember.

Sinterklas dihormati dalam Natal karena ia memiliki sifat dermawan yang selalu siap membantu siapa saja yang memerlukan.

Sinterklas sering menyebarkan pesan baik, sehingga selalu diikutsertakan dalam perayaan Natal.

Pada intinya, tujuan dari keterlibatan Sinterklas dalam Natal adalah untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa mereka harus menyebarkan semangat dan bermurah hati kepada siapa saja untuk meraih kebahagiaan.

Demikianlah sejarah Santa Claus atau Sinterklas, yang memiliki latar belakang yang beragam dan menarik. Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan baru tentang tokoh yang selalu hadir dalam perayaan Natal ini.

Baca Juga: 35 Ucapan Selamat Natal untuk Bos, Simpel Namun Menyentuh Hati

Artikel Terkait