Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut?
Bagaimana mereka mencari makan, menetap, membuat alat, dan berkomunikasi?
Artikel ini akan menjelaskan secara ringkas 4 ciri kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut.
Anda akan mengetahui bagaimana masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut hidup dengan cara food gathering, menetap di gua-gua alam, membuat alat-alat dari batu, tulang, kulit kerang, dan bambu, serta melukis di dinding gua.
Anda juga akan mengetahui bagaimana kehidupan spiritual mereka terlihat pada lukisan-lukisan dan tradisi penguburan.
4 Ciri kehidupan masa berburu dan meramu tingkat lanjut
* Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut masih hidup dengan cara food gathering, yaitu mencari makanan dari alam sekitar.
Mereka mengonsumsi umbi-umbian, buah-buahan, keladi, daun-daunan, siput, kerang, serta binatang buruan dan ikan yang mereka tangkap di hutan.
*Mereka juga mulai menunjukkan kecenderungan untuk menetap di gua-gua alam.
Gua-gua yang mereka pilih biasanya dekat dengan sumber air, seperti sungai atau pantai.
Baca Juga: Bagaimana Ciri-ciri dari Zaman Hidup Baru atau Neozoikum?
Salah satu peninggalan khas dari masyarakat ini adalah abris sous roche, yaitu gua berbentuk ceruk batu karang yang dijadikan tempat tinggal.
*Mereka hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari dua atau tiga keluarga.
Namun, mereka tidak menetap secara permanen di gua-gua tersebut. Mereka akan berpindah ke tempat lain jika makanan di sekitar gua sudah habis.
*Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut memiliki kehidupan sosial-budaya yang lebih maju daripada masyarakat berburu dan meramu tingkat awal.
Hal ini dapat dilihat dari teknik pembuatan alat dan hasil kebudayaannya.
Mereka membuat alat-alat sehari-hari dari batu, seperti kapak genggam dan kapak pendek, serta dari tulang, tanduk, dan kulit kerang.
Ciri-ciri lain
Selain keempat ciri-ciri di atas,kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
* Saat menetap di gua, masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut tidak hanya membuat alat, tetapi juga melukis di dinding gua.
Mereka melukis dengan cara menggores dinding gua atau menggunakan cat dari bahan alami berwarna merah, hitam, atau putih.
Lukisan yang mereka buat biasanya berkaitan dengan pengalaman, perjuangan, harapan, atau kepercayaan mereka.
Baca Juga: Sejarah Handball, Benarkah Sudah Ada Sejak Zaman Yunani Kuno?
Contoh lukisan yang mereka buat adalah cap tangan, orang naik perahu, dan binatang buruan.
* Kehidupan spiritual masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut terlihat pada lukisan-lukisan di dinding gua.
Cap tangan mungkin melambangkan kekuatan atau perlindungan dari roh jahat.
Selain itu, lukisan juga berhubungan dengan upacara-upacara penghormatan nenek moyang, penguburan, dan permohonan hujan atau kesuburan.
* Kepercayaan masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut juga terlihat pada tradisi penguburan.
Contohnya, masyarakat si Gua Lawa, Sampung, bukit kerang di Sumatera Utara, dan Gua Sodong, Jawa Timur, memberikan oker merah pada mayatnya.
Oker merah diduga dimaksudkan untuk memberikan kehidupan baru di alam baka.
Demikianlah penjelasan secara ringkas 4 ciri kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Bagaimana Sistem Kepercayaan pada Masa Perundagian?