Intisari-Online.com -Zaman perundagian merupakan zaman terakhir dari masa prasejarah, yang juga dikenal sebagai zaman besi.
Zaman ini ditandai dengan kemampuan masyarakat dalam mengolah logam untuk membuat berbagai alat dan benda seni.
Bagaimana perkembangan seni pada masa perundagian?
Apa saja alat-alat, teknik, dan warisan seni yang dihasilkan oleh masyarakat zaman ini?
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang seni pada masa perundagian, mulai dari jenis-jenis logam yang digunakan, cara-cara mengolahnya, hingga bentuk-bentuk benda seni yang ditemukan sebagai peninggalan sejarah.
Alat-alat semakin maju
Melansir Kompas.com, perundagian secara etimologi berasal dari kata undagi yang artinya seseorang yang mahir dalam melakukan pekerjaan tertentu.
Di zaman ini, masyarakat perundagian sudah bisa dikatakan lebih modern, karena sudah memiliki kemampuan dalam membuat alat-alat.
Alat-alat tersebut kemudian digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti bercocok tanam, berburu, atau melakukan ritual tertentu.
Sesuai dengan namanya, Zaman Besi, masyarakat perundagian sudah menggunakan alat-alat yang terbuat dari besi.
Masyarakat di zaman ini menunjukkan kemajuan yang cukup besar dalam bidang seni, terlihat dari adanya berbagai macam benda seni dan upacara keagamaan yang sudah dilakukan oleh masyarakat perundagian.
Baca Juga: Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam?
Masyarakat perundagian menggunakan dua teknik dalam mengolah besi, yaitu bivalve (cetakan batu) dan a cire perdue (cetakan tanah liat dan lilin).
Kedua teknik ini memiliki keunggulan yang sama, yaitu dapat digunakan berulang-ulang.
Warisan seni pada zaman perundagian
Beberapa warisan seni pada zaman perundagian adalah sebagai berikut:
* Nekara perunggu: digunakan sebagai alat upacara untuk meminta hujan turun dan sebagai alat musik perang
* Kapak perunggu: digunakan sebagai alat upacara dan alat kerja
* Bejana perunggu: wadah yang bagian bawahnya melengkung seperti gitar, ditemukan di wilayah Sumatera dan Madura
* Arca perunggu: biasanya digunakan sebagai hiasan kalung, ditemukan di wilayah Palembang, Lumajang, Bogor, dan Bangkinang
* Perhiasan dan manik-manik
Seni pada masa perundagian menunjukkan kemajuan yang cukup pesat dari masyarakat prasejarah.
Mereka mampu membuat alat-alat dan benda seni yang memiliki nilai estetika dan fungsional, dengan menggunakan logam sebagai bahan utama.
Jadi, bagaimana perkembangan seni pada masa perundagian?
Kita dapat melihatnya dari berbagai alat-alat, teknik, dan warisan seni yang masih tersimpan hingga saat ini.
Baca Juga: Bagaimana Pembagian Kerja Antara Laki-laki dan Wanita pada Masa Bercocok Tanam?