Gerakan Menuju Smart City yang akan mendorong kota, kabupaten, dan ke depan, provinsi, untuk bertransformasi menjadi lebih digital dan cerdas. Diharapkan, Gerakan Menuju Smart City dapat menjadi "kendaraan" menuju Indonesia Emas 2045, yakni 100 tahun usia Indonesia.
Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.
Hal tersebut disampaikan dalam diskusi panel "Peran Gerakan Menuju Smart City dan Smart Province Menuju Indonesia Emas 2045” yang menghadirkan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Wali Kota Surabaya Edi Cahyadi, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Surakarta Henny Emma, dan Co-Founder PT INOVASI Alfian Lumanto.
“Harapan di Indonesia Emas 2045 seperti peningkatan kesejahteraan warga, peningkatan kualitas SDM, serta konsep pembangunan berkelanjutan, pada dasarnya sama dengan tujuan besar Gerakan Menuju Smart City,” ungkap Wisnu Nugroho, Managing Editor InfoKomputer yang hadir sebagai moderator di acara ini.
Baca Juga: Berkat Inovasi Smart City, 7 Kota dan Kabupaten Ini Berhasil Sabet Penghargaan dari Kemenkominfo
Contoh nyata relevansi kota cerdas dan Indonesia Emas 2045 tecermin dari Kota Surabaya. Seperti diungkap Wali Kota Surabaya, Edi Cahyadi, pendekatan kota cerdas digunakan untuk menciptakan transparansi data dan proses di pemerintahannya.
“Bahkan Ketua RT tahu berapa jumlah keluarga miskin, berapa jumlah anak sekolah, berapa anak yang ikut sinau bareng, dan data lainnya,” ungkap Wali Kota Surabaya, Edi Cahyadi.
Keterbukaan data ini meningkatkan kepercayaan publik atas kinerja pemerintahan, sehingga muncul bibit kolaborasi yang krusial dalam mewujudkan kehidupan kota yang sehat.
Sementara Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyebut pendekatan smart branding berhasil meningkatkan kunjungan wisata ke wilayahnya.
“Tahun ini kami proyeksikan ada sekitar 2,7 juta wisatawan yang mengunjungi wilayah kami,” ungkap Sunaryanta.
Satu hal yang menarik, kata Sunaryanta, peningkatan jumlah obyek wisata dan pemasarannya sebagian besar terjadi secara organik memanfaatkan ekosistem digital yang sudah ada.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun secara gigih mendorong peningkatan literasi warganya. Setiap ada kegiatan masyarakat, seperti KKN atau riset, ada tiga topik utama yang diprioritaskan, yaitu Bahasa Inggris, fisika, dan matematika.
Penulis | : | Sheila Respati |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR