Sudah Berstatus Waspada Sejak 2011, Begini Sejarah Letusan Gunung Marapi Di Sumatera Barat

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Gunung Marapi ternyata sudah berstatus waspada sejak 2011 lalu, hingga akhirnya meletus pada 3 Desember 2023. 22 pendaki meninggal dunia.
Gunung Marapi ternyata sudah berstatus waspada sejak 2011 lalu, hingga akhirnya meletus pada 3 Desember 2023. 22 pendaki meninggal dunia.

Intisari-Online.com -Minggu (3/12) sore, Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus.

Puluhan pendaki terjebak di puncak gunung saat letusan terjadi, belasan bahkan dinyatakan meninggal dunia.

Ada yang bilang, letusan Gunung Marapi begitu mendadak dan tiba-tiba.

Tapi jika berkaca kepada status waspada gunung tersebut, seharusnya tidak ada istilah "tiba-tiba".

Bagaimanapun juga, Gunung Marapi sudah berstatus waspada sudah sejak 2011 lalu.

Bahkan pada Januari awal tahun ini, gunung yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam itu sempat erupis.

Di luar itu, sebenarnya bagaimana riwayat dan sejarah letusan di Gunung Marapi?

Gunung Marapi merupakan gunung api aktif yang berlokasi di Wilayah Kabupaten Tanah datar dan Kabupate Agam, Sumatera Barat.

Tercatat, gunung ini sudah mengalami letusan sejak 1807.

Gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut ini menjadi salah satu gunung api aktif tipe A yang dipantau terus menerus oleh PVMBKG.

Hal itu mengingat Gunung Marapi tercatat terus mengalami erupsi selama dua dekade terakhir.

Tercatat, erupsi Gunung Marapi terjadi pada 2004-2005, 2006-2007, 2011, 2012, 2014, dan 2017.

Sebelum Desember 2013, letusan terakhir terjadi pada 4 Juni 2017 lalu.

Saat itu terjadi letusan sebanyak 6 kali pada kawah berwarna asap kelabu tebal.

Tinggi asap saat itu mencapai 700 meter serta hujan abu jatuh di Kabupaten Tanah Datar.

Menurut situs ESDM, letusan Gunung Marapi memiliki karakter berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata-rata empat tahun.

Kegiatannya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur-barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.

Sejak awal 1987 sampai sekarang letusannya bersifat eksplosif dan sumber letusannya hanya berpusat di Kawah Verbeek.

Letusan disertai suara gemuruh, abu, pasir, lapili dan kadang-kadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik.

Waspada sejak 2011

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), seperti dilansir Antara, menyebut, Gunung Marapi sudah berstatus waspada sejak 2011 silam.

PVMBG rutin memberikan laporan terkait aktivitas gunung Marapi kepada pemerintah setempat.

Tapi di luar itu, mereka juga menyebut bahwakarakteristik Marapi memang sulit diprediksi.

Karena status itu, artinyawarga dilarang mendekat dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Status waspada dan jarak tiga kilometer tersebut diputuskan melalui pertimbangan yang matang dan analisis data.

Seperti disebut di atas, ada puluhan, tepatnya 75 pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi meletus.

Perinciannya sebagai berikut, mengutip laporan BBC.

- 40 orang telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing

- 22 orang ditemukan meninggal dunia

- 12 korban luka-luka menjalani perawatan di rumah sakit

- 1 orang masih dalam pencarian

Artikel Terkait