Intisari-Online.com – Gelang buyu khas Kalimantan Selatan ini tampak etnik. Tampilannya sederhana, hanya berupa rangkaian tulang hiu yang sudah digerinda dan dilubangi, dilengkapi tali elastis. Sekilas tak ada yang istimewa dari gelang ini. Namun ternyata, bahannya dari tulang hiu.
Sangat aneh memang ada gelang khas Kalimantan Selatan berbahan tulang hiu, padahal di perairannya tak ada hiu. Seorang penjualnya, Abdullah dari Toko Udin Borneo di komplek pertokoan Cahaya Bumi Selamat (CBS), Martapura, Kabupaten Banjar mengatakan tulang-tulang hiu itu didatangkan dari Jawa.
"Dibuatnya di sini. Kami mendatangkan juga dari perajinnya untuk dijual di toko kami ini," jelasnya.
Tulang-tulang hiu itu tampak tipis. Warnanya putih dan potongannya agak berpola. Ukurannya ada yang kecil ada pula yang besar, sehingga bisa dipakai oleh anak kecil hingga dewasa.
Gelang ini disebut gelang buyu karena memang untuk media pengobatan penyakit diisap buyu oleh orang-orang Banjar.
Buyu, dalam keyakinan orang Banjar, adalah sejenis hantu yang senang mengisap darah anak-anak. Akibatnya, anak yang dijadikan mangsanya akan kurus kering tubuhnya seperti orang kekurangan gizi dan kesehatannya terganggu.
Secara kesehatan, ini memang kasus kekurangan gizi, namun orang Banjar zaman dulu beranggapan itu karena darah si anak diisap hantu buyu. Sebagai upaya pengobatannya, si anak biasanya dijampi-jampi oleh dukun dan disuruh memakai gelang, yaitu gelang buyu ini.
"Jika memakai gelang itu, diyakini penyakit si anak bakal sembuh. Hingga sekarang masih ada saja yang membeli gelang ini di toko saya. Mereka masih percaya dengan mitos diisap hantu buyu," bebernya.
Terkadang ada juga pengunjung tokonya yang membelinya untuk oleh-oleh. Tiap hari ada saja yang datang ke tokonya. Gelang ini dijualnya murah saja, yaitu Rp5.000 yang berukuran kecil dan Rp10.000 yang besar. Talinya elastis sehingga bisa untuk dipakai orang dewasa.
(tribunnews.com)