Intisari-online.com - Pada tanggal 30 November 1957, terjadi sebuah peristiwa yang menggemparkan Indonesia.
Sebuah percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno dilakukan oleh sekelompok orang yang melemparkan granat ke arah mobilnya di Jalan Cikini No. 76 Jakarta Pusat. Peristiwa ini dikenal sebagai Tragedi Cikini.
Peristiwa ini menewaskan 10 orang anak sekolah dan melukai 48 orang lainnya, termasuk dua anak Soekarno, Guntur dan Megawati, yang saat itu berada di Perguruan Cikini.
Beruntungnya, Soekarno sendiri selamat dari serangan tersebut.
Pelaku utama dari peristiwa ini adalah Jusuf Ismail, seorang anggota pemberontak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang tidak puas dengan kebijakan politik Soekarno.
Ia bersama rekannya, M. Suyatno, berhasil melarikan diri setelah melakukan aksi teror tersebut.
Namun, apakah peristiwa ini hanya merupakan aksi teror biasa yang dilakukan oleh kelompok DI/TII?
Ataukah ada keterlibatan pihak asing yang berkepentingan untuk menyingkirkan Soekarno dari kursi kepresidenan?
Salah satu pihak asing yang diduga terlibat dalam peristiwa ini adalah Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika Serikat.
CIA dikenal memiliki sejarah panjang dalam melakukan operasi rahasia di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Beberapa bukti yang mengarahkan pada keterlibatan CIA dalam peristiwa Cikini adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Peristiwa yang Dialami Manusia Setelah Wafatnya Sesuai dengan Urutan yang Benar
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR