Kisah Sosok Anak Presiden Soekarno, Bikin Band Rock yang Lagunya Mengecam Sikap Amerika Serikat

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Guntur Soekarnoputra anak sulung presiden Soekarno yang gemar main band.
Guntur Soekarnoputra anak sulung presiden Soekarno yang gemar main band.

Intisari-online.com -Guntur Soekarnoputra adalah putra pertama dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dan istrinya Fatmawati.

Ia lahir pada 6 Juni 1944 di Jakarta, saat Indonesia masih berjuang melawan penjajah Belanda.

Nama Guntur berarti "petir" dalam bahasa Jawa, yang menggambarkan sifatnya yang berani dan dinamis.

Guntur memiliki minat besar terhadap musik sejak kecil.

Ia belajar bermain gitar dari ayahnya, yang juga gemar menyanyi lagu-lagu perjuangan.

Guntur juga sering mendengarkan musik-musik Barat, seperti Elvis Presley, The Beatles, dan The Rolling Stones.

Ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Bandung, ia bergabung dengan band sekolahnya yang bernama The Jets.

Setelah lulus SMA, Guntur melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Teknik Mesin.

Di sana, ia bertemu dengan beberapa mahasiswa yang juga memiliki hobi bermusik, seperti Harry Roesli, Bram Makahekum, dan Benny Soebardja.

Mereka kemudian membentuk sebuah band rock yang diberi nama Shark Move.

Shark Move adalah salah satu band rock pertama di Indonesia yang memainkan musik dengan gaya progresif dan psikedelik.

Baca Juga: Tragisnya Nasib Mantan Pemain Sepakbola PSIS Semarang, Terusir Dari Kos Dan Berjuang Lawan Diabetes

Band ini terinspirasi oleh band-band rock terkenal di dunia, seperti Pink Floyd, Deep Purple, dan Led Zeppelin.

Shark Move juga dikenal sebagai band yang berani mengkritik situasi politik dan sosial di Indonesia saat itu melalui lirik-lirik lagu mereka.

Salah satu lagu Shark Move yang paling populer adalah Evil War, yang merupakan protes terhadap perang Vietnam yang melibatkan Amerika Serikat.

Lagu ini menggambarkan betapa mengerikannya perang dan dampaknya bagi rakyat Vietnam.

Kemudian lagu ini juga mengecam sikap Amerika Serikat yang mengklaim sebagai pembela demokrasi dan kemanusiaan, tetapi melakukan tindakan brutal dan sewenang-wenang.

Shark Move berhasil menarik perhatian publik dengan musik dan lirik mereka yang berbeda dari band-band lain pada masa itu.

Band ini juga sering tampil di berbagai acara dan festival musik, baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu penampilan terkenal Shark Move adalah di Festival Rock Se-Asia Pertama di Taman Ria Senayan Jakarta pada tahun 1975.

Sayangnya, band ini tidak bertahan lama.

Pada tahun 1976, Guntur memutuskan untuk meninggalkan band ini dan melanjutkan studinya di Amerika Serikat.

Ia merasa tidak nyaman dengan situasi politik di Indonesia saat itu, yang semakin represif dan otoriter.

Baca Juga: Ada Sosok Orang Belanda, Inilah 3 Orang Pendiri Partai Politik Pertama di Indonesia Sebelum Kemerdekaan

Ia juga merasa tidak aman sebagai anak dari mantan presiden yang telah dicopot dari jabatannya oleh rezim Orde Baru.

Meskipun begitu, Guntur tidak pernah meninggalkan musiknya. Ia tetap bermain gitar dan menyanyi di beberapa tempat di Amerika Serikat.

Ia juga sempat bergabung dengan band rock lain yang bernama The Lizard.

Selain itu, ia juga menulis beberapa buku tentang sejarah dan politik Indonesia, seperti Bung Karno: My Father and His Ideals dan The Indonesian Revolution: A History of the Struggle for Independence.

Guntur Soekarnoputra adalah salah satu tokoh musik rock Indonesia yang patut dihormati dan diapresiasi.

Ia telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan musik rock di Indonesia dengan membentuk band rock pertama yang memainkan musik progresif dan psikedelik.

Ia juga telah menunjukkan sikap kritis dan berani dalam menyuarakan pendapatnya melalui musiknya.

Beliau adalah putra pertama Soekarno yang jadi pendiri band rock Indonesia.

Artikel Terkait