Intisari-Online.com -Anda mungkin pernah mendengar kata "cawe-cawe" yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan para pimpinan media dan podcaster nasional.
Apa sebenarnya arti cawe-cawe dalam Pemilu?
Apakah itu berarti Jokowi akan ikut campur dalam proses pemilihan presiden (Pilpres) 2024? Ataukah itu hanya ungkapan santai yang tidak bermaksud apa-apa?
Artikel ini akan membahas makna kata cawe-cawe dari segi bahasa dan politik.
Anda akan mengetahui bagaimana Jokowi menggunakan kata cawe-cawe untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada publik.
Anda juga akan mengetahui bagaimana para pengamat politik menafsirkan kata cawe-cawe dalam konteks Pilpres 2024.
Cawe-cawe dari Mulut Jokowi
Presiden Joko Widodo mengulang-ulang kata "cawe-cawe" saat bertemu dengan para pimpinan media dan sejumlah podcaster nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Kata itu diucapkan lebih dari tujuh kali oleh Presiden, menurut General Manager News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha.
Ketika ditanya tentang sosok calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024, Jokowi menjawab dengan kata cawe-cawe.
Baca Juga: Honor Saksi Pemilu 2024, Apakah akan Lebih Tinggi dari Pemilu 2019?
"Ya saya untuk hal ini, saya harus cawe-cawe. Karena untuk kepentingan negara," kata Yogi menirukan ucapan Jokowi, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Yogi menambahkan, Jokowi memiliki cara tersendiri untuk cawe-cawe.
"Ini saya tidak akan menggunakan tentara. Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik," kata Yogi mengutip Jokowi.
Jokowi pun mengakhiri pertemuan dengan pimpinan media dengan mengucapkan kata cawe-cawe lagi.
"Bahkan, tadi mau closing saja, (dibilang) 'Sekali lagi ya, cawe-cawe'. Seperti memberi pesan kepada semua orang bahwa, 'memang iya saya cawe-cawe'," ungkap Yogi.
Lalu, apa makna kata cawe-cawe?
Arti Cawe-cawe saat Pemilu
Dari segi bahasa, cawe-cawe berarti membantu mengerjakan, membereskan, merampungkan, dan ikut menangani.
Prof Dr I Dewa Putu Wijana, Guru Besar Ilmu Linguistik Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan, kata cawe-cawe berarti ikut menangani.
"Siap ikut turut serta dalam menangani," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Namun kata ini digunakan dalam konteks informal atau bahasa sehari-hari.
Baca Juga: Tugas Ketua dan Syarat Anggota KPPS Pemilu 2024, Paling Baru
Para pengamat politik memberikan makna yang lebih luas.
Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik, mengatakan, cawe-cawe Jokowi memiliki makna ganda dalam konteks pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.
"Satu sisi yang pertama itu Jokowi memastikan bahwa pemilu itu akan berlangsung adil, jujur, transparan, sehingga tidak ada polarisasi yang cukup," ucap Adi, Selasa (30/5/2023), seperti dilansir dari Kompas.TV.
"Pada saat yang bersamaan, ramai dibicarakan publik bahwa Jokowi ingin memastikan bahwa siapa pun nantinya yang menjadi presiden adalah mereka yang mampu melanjutkan semua hal yang dilakukan oleh Jokowi," tambahnya.
Jamiluddin Ritonga, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, mengapresiasi klaim Jokowi karena cawe-cawe yang dimaksudnya bersifat positif.
Jokowi ingin menjaga demokrasi dan agar pemilu berlangsung jujur dan adil (jurdil).
Penutup
Kata cawe-cawe dalam Pemilu memiliki makna yang beragam tergantung pada siapa yang mengucapkannya dan bagaimana konteksnya.
Jokowi mengklaim bahwa cawe-cawe berarti membantu mewujudkan pemilu yang adil, jujur, dan transparan.
Namun, para pengamat politik menduga bahwa cawe-cawe juga berarti Jokowi ingin mempengaruhi hasil pemilu agar sesuai dengan keinginannya.
Apapun arti cawe-cawe dalam Pemilu, kita sebagai rakyat harus tetap kritis dan waspada terhadap segala bentuk intervensi politik yang bisa merusak demokrasi.
Baca Juga: 30 Pertanyaan Mengenai Pemilu 2024, Dirangkum dari Materi Tes