Di Balik Peristiwa Penangkapan Firli Bahuri, Dari Kasus Harun Masiku hingga Dugaan Pemerasan Mantan Mentan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Peristiwa penangkapan Firli Bahuri.
Peristiwa penangkapan Firli Bahuri.

Intisari-online.com -Firli Bahuri, ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada Selasa, 31 Oktober 2023, sekitar pukul 23.00 WIB.

Penangkapan ini mengejutkan publik, mengingat Firli Bahuri merupakan orang nomor satu di lembaga antirasuah.

Apa saja fakta-fakta di balik Peristiwa penangkapan Firli Bahuri? Berikut ulasannya.

Penangkapan Firli Bahuri diduga terkait dengan kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menurut keterangan polisi, Firli Bahuri bersama dengan sejumlah pejabat KPK, seperti Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango, Deputi Penindakan KPK Karyoto, dan Direktur Penyidikan KPK Febri Diansyah, diduga memeras Syahrul Yasin Limpo sebesar Rp 100 miliar.

Pemerasan ini dilakukan dengan modus mengancam akan menetapkan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) tahun 2019-2020.

Kasus ini sedang ditangani oleh KPK sejak awal tahun 2023.

Firli Bahuri dan kawan-kawan diduga meminta uang Rp 100 miliar dari Syahrul Yasin Limpo agar tidak menetapkan dirinya sebagai tersangka.

Syahrul Yasin Limpo melaporkan kasus pemerasan ini ke Polda Metro Jaya pada 27 Oktober 2023.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan pengintaian terhadap Firli Bahuri dan kawan-kawan. Polisi berhasil mengamankan Firli Bahuri dan Nawawi Pomolango di sebuah hotel di Jakarta Selatan, saat mereka sedang bertemu dengan Syahrul Yasin Limpo.

Polisi juga mengamankan Karyoto dan Febri Diansyah di kantor KPK.

Polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti uang tunai, laptop, handphone, dan dokumen-dokumen terkait.

Baca Juga: Berkali-kali Ditolak Warga Aceh, Pengungsi Rohingya Kekeh Ingin Tinggal Di Indonesia, Ogah Di Tempat Lain

Implikasi dan Dampak Penangkapan Firli Bahuri

Penangkapan Firli Bahuri merupakan pukulan telak bagi KPK, yang merupakan lembaga yang bertugas untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Penangkapan ini menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa Firli Bahuri dan sejumlah pejabat KPK telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kode etik dan hukum.

Penangkapan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas dan integritas Firli Bahuri sebagai ketua KPK.

Penangkapan Firli Bahuri juga berpotensi mengganggu proses penegakan hukum terhadap kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani oleh KPK.

Salah satu kasus yang terancam terganggu adalah kasus dugaan korupsi bansos yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Batubara dan sejumlah tersangka lainnya.

Kasus ini merupakan salah satu kasus besar yang ditangani oleh KPK di tengah pandemi Covid-19.

Penangkapan Firli Bahuri juga menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, DPR, masyarakat sipil, maupun publik.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa ia menghormati proses hukum yang berjalan, dan meminta agar tidak ada intervensi dari pihak manapun.

Presiden juga mengatakan bahwa ia akan menunggu hasil penyidikan polisi sebelum mengambil langkah-langkah terkait status Firli Bahuri sebagai ketua KPK.

DPR mengatakan bahwa penangkapan Firli Bahuri merupakan hal yang memalukan dan mengecewakan, mengingat Firli Bahuri merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh DPR.

Baca Juga: Peristiwa Berdirinya Landsdrukkerij, Percetakan Negara Pertama di Hindia Belanda yang Dibangun oleh Daendels

DPR juga mengatakan bahwa penangkapan Firli Bahuri menunjukkan adanya kegagalan dalam proses seleksi ketua KPK, dan mempertanyakan kualitas tes wawasan kebangsaan (TWK) yang dilakukan oleh KPK terhadap pegawainya.

Masyarakat sipil, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), Transparency International Indonesia (TII), dan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (KMSAK), mengatakan bahwa penangkapan Firli Bahuri merupakan bukti bahwa KPK telah kehilangan independensi dan integritasnya.

Mereka juga mengatakan bahwa penangkapan Firli Bahuri merupakan akibat dari revisi Undang-Undang KPK yang melemahkan KPK, dan meminta agar revisi UU KPK dibatalkan.

Publik, khususnya netizen, menyampaikan berbagai komentar dan tanggapan terkait penangkapan Firli Bahuri.

Sebagian besar netizen mengkritik dan mengecam Firli Bahuri, dan menyebutnya sebagai pengkhianat, penipu, dan koruptor.

Sebagian netizen juga menyindir dan mengejek Firli Bahuri, dan membuat meme dan cuitan lucu terkait penangkapan Firli Bahuri.

Sebagian netizen juga menyuarakan dukungan dan simpati kepada KPK, dan berharap agar KPK dapat bangkit dan bersih dari korupsi.

Peristiwa penangkapan Firli Bahuri merupakan peristiwa yang mengguncang dunia antikorupsi di Indonesia.

Penangkapan ini menunjukkan adanya dugaan praktik korupsi dan pemerasan yang dilakukan oleh orang nomor satu di KPK.

Artikel Terkait