Informasi Tentang Peristiwa Rengasdengklok yang Terjadi Sebelum Peristiwa Proklamasi

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Simak informasi tentang peristiwa Rengasdengklok yang terjadi sebelum peristiwa proklamasi. Ketahui latar belakang dan kronologinya.
Ilustrasi. Simak informasi tentang peristiwa Rengasdengklok yang terjadi sebelum peristiwa proklamasi. Ketahui latar belakang dan kronologinya.

Intisari-Online.com -Apakah Anda tahu apa yang terjadi sebelum Soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945?

Tahukah Anda bahwa Soekarno dan Hatta pernah diculik oleh golongan muda ke sebuah tempat bernama Rengasdengklok?

Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi tentang peristiwa Rengasdengklok yang terjadi sebelum peristiwa proklamasi.

Anda akan mengetahui apa latar belakang dan kronologi peristiwa Rengasdengklok bagi kemerdekaan Indonesia.

Latar belakang peristiwa Rengasdengklok

Menurut Kemdikbudristek, Peristiwa Rengasdengklok bermula dari rapat golongan pemuda di Lembaga Bakteriologi Pegangsaan Timur.

Rapat yang berlangsung pada 15 Agustus 1945 ini diprakarsai oleh Chaerul Saleh dan menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.

Mereka tidak rela kemerdekaan bangsa ini ditentukan oleh pihak lain dan mengharapkan agar Soekarno dan Hatta secepatnya memproklamasikan kemerdekaan.

Hasil rapat di Lembaga Bakteriologi Pegangsaan Timur lantas disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Soekarno.

Mereka menemui Soekarno pukul 22.00 WIB di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Wikana kemudian mendesak Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia besok pagi.

Baca Juga: Tentang Peristiwa Rengasdengklok yang Terjadi Sebelum Peristiwa Proklamasi

Tidak hanya itu, Wikana juga mengancam Soekarno bahwa akan terjadi pertumpahan darah jika keinginan golongan muda tidak terpenuhi.

Merasa terancam, Soekarno marah dan menantang Wikana untuk membunuh dirinya di tempat.

Namun, golongan muda tidak menyerah dan tetap mendesak Soekarno untuk membacakan proklamasi kemederkaan Indonesia pada 16 Agustus 1945.

Sementara itu, golongan tua tidak mau tergesa-gesa dan lebih memilih untuk membicarakan rencana proklamasi Indonesia dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Golongan muda yang mengetahui Soekarno tidak mau dipaksa akhirnya mengadakan rapat pada 15 Agustus 1945 pukul 24.00 WIB di Jalan Cikini 71, Jakarta.

Rapat diikuti oleh muda-mudi yang sebelumnya hadir di Lembaga Bakteriologi Pegangsaan Timur. Rapat tersebut juga diikuti oleh Shodanco Singgih, Sukarni, Muwardi, dan Jusuf Kunto.

Keputusan rapat adalah membawa Soekarno dan Hatta ke luar kota agar mereka bebas dari pengaruh Jepang.

Soekarno dan Hatta pun kemudian diculik ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.

Kronologi peristiwa Rengasdengklok

Seperti dilansir dari Kompas.com, pada 16 Agustus dini hari, golongan muda melaksanakan rencana mereka untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Soekarno dan Hatta tidak memberikan perlawanan ketika dibawa golongan muda ke Rengasdengklok. Padahal, mereka adalah tokoh utama PPKI yang memiliki pengaruh dan otoritas.

Baca Juga: Kronologi Peristiwa Rengasdengklok, Lengkap dengan Latar Belakangnya

Hal ini disebabkan oleh kesadaran mereka bahwa kemerdekaan harus segera diproklamasikan.

Namun, karena tekanan dari Pemerintah Jepang dan janji kemerdekaan, Soekarno dan Hatta masih ragu untuk mengambil keputusan.

Setibanya di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali diminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Setelah diminta di depan Shodanco Singgih, salah satu tokoh golongan muda, Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta.

Golongan tua dan golongan muda pun sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta.

Ketegangan di Rengasdengklok dapat diselesaikan setelah Achmad Soebardjo, salah satu tokoh golongan tua, menjemput Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok dan menjamin proklamasi kemerdekaan terlaksana pada 17 Agustus 1945.

Setelah kembali dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menuju rumah Laksamana Maeda untuk menyusun naskah Proklamasi.

Sesampainya di Jakarta, Soekarno dan Hatta segera menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda, yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik.

Pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.

Demikianlah informasi tentang peristiwa Rengasdengklok yang terjadi sebelum peristiwa proklamasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah bangsa ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok?

Artikel Terkait