Intisari-online.com - Aceh kembali diguncang gempa bumi pada Sabtu, 4 November 2023 pukul 07.56 WIB.
Gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 4,2 dan berpusat di laut, sekitar 40 kilometer tenggara Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi ini terjadi akibat sesar aktif di lempeng Indo-Australia yang bergerak ke arah utara dan menyebabkan gesekan dengan lempeng Eurasia.
Sesar aktif ini merupakan salah satu sumber gempa bumi di wilayah Aceh dan sekitarnya.
Gempa bumi ini tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Sinabung yang berada di Sumatera Utara.
Gempa bumi ini dirasakan oleh warga di beberapa daerah di Aceh, seperti Meulaboh, Tapaktuan, Singkil, dan Subulussalam.
Intensitas gempa bumi ini berkisar antara II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan jendela atau pintu berderit.
Tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa bumi ini.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang terkait penanganan gempa bumi.
BMKG terus memantau perkembangan gempa bumi dan memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat.
Gempa bumi yang terjadi di Aceh pada Sabtu, 4 November 2023 merupakan salah satu dari serangkaian gempa bumi yang terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2019, Aceh juga pernah diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang menewaskan 22 orang dan melukai lebih dari 200 orang.
Pada tahun 2016, Aceh juga mengalami gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 yang menewaskan lebih dari 100 orang dan merusak ribuan rumah.
Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi di Aceh adalah gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,1 pada tahun 2004 yang memicu tsunami dahsyat yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang di Indonesia dan negara-negara lain.
Gempa bumi di Aceh merupakan salah satu dampak dari letak geografis Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng-lempeng ini saling bergerak dan bertabrakan, sehingga menyebabkan pergeseran dan patahan di permukaan bumi.
Patahan-patahan ini menjadi sumber gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus selalu siap menghadapi gempa bumi dan mengikuti langkah-langkah mitigasi bencana, seperti membangun rumah yang tahan gempa, menyiapkan perlengkapan darurat, dan mengetahui jalur evakuasi dan titik kumpul yang aman.