Intisari-onliene.com -Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan Islam terbesar yang berada di Maluku.
Kerajaan ini didirikan pada abad ke-11 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-18 di bawah kepemimpinan Sultan Nuku.
Kerajaan Tidore tidak hanya berperan sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, tetapi juga sebagai penyebar agama Islam di wilayah Papua dan Nusantara Timur.
Penyebaran Islam di Papua dan Nusantara Timur oleh Kerajaan Tidore dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:
Perluasan wilayah kekuasaan. Kerajaan Tidore berhasil menguasai sebagian besar Halmahera Selatan, Pulau Seram, Pulau Buru, dan sejumlah pulau pesisir Papua Barat.
Dalam prosesnya, Kerajaan Tidore membawa pengaruh budaya dan agama Islam ke daerah-daerah tersebut.
Hubungan diplomatik dan perdagangan. Kerajaan Tidore menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara Timur, seperti Buton, Sula, Banggai, dan Sangir.
Kerajaan Tidore juga berhubungan dengan bangsa-bangsa asing, seperti Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Melalui hubungan ini, Kerajaan Tidore memperkenalkan dan menyebarkan Islam ke berbagai daerah.
Dakwah dan pendidikan. Kerajaan Tidore mengirimkan ulama-ulama dan mubaligh-mubaligh untuk berdakwah di daerah-daerah yang belum memeluk Islam.
Kerajaan Tidore juga mendirikan pesantren-pesantren dan masjid-masjid untuk mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat.
Baca Juga: Kisah Kesultanan Palembang, Kerajaan Islam di Sumatera yang Diincar Inggris dan Belanda
Dampak penyebaran Islam oleh Kerajaan Tidore di Papua dan Nusantara Timur adalah sebagai berikut:
Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di Papua, seperti Raja Ampat, Sorong, Fakfak, Kaimana, dan Biak Numfor.
Kerajaan-kerajaan ini mendapat pengaruh dari Kesultanan Tidore dalam hal politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Berkembangnya kesenian dan kebudayaan Islam di Nusantara Timur, seperti sastra, musik, tari, arsitektur, dan seni rupa.
Contohnya adalah puisi gurindam yang berasal dari Maluku Utara.
Terbentuknya identitas keislaman yang kuat di kalangan masyarakat Papua dan Nusantara Timur.
Hal ini terlihat dari penggunaan nama-nama Islami, pakaian adat yang menutup aurat, serta tradisi-tradisi yang sesuai dengan syariat Islam.
Kerajaan Tidore memiliki peranan penting dalam penyebaran Islam di Papua dan Nusantara Timur.
Kerajaan ini menggunakan berbagai strategi untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Penyebaran Islam oleh Kerajaan Tidore membawa dampak positif bagi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam, kesenian dan kebudayaan Islam, serta identitas keislaman di Papua dan Nusantara Timur.