Intisari-online.com - Kesultanan Palembang adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di Sumatra Selatan sejak abad ke-16 hingga abad ke-19.
Kerajaan ini didirikan oleh Ki Gede Ing Suro, seorang bangsawan dari Demak yang menikahi putri Sriwijaya, Ratu Siti Fatimah.
Kesultanan Palembang menguasai wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama lada, emas, dan timah.
Kerajaan ini juga menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Nusantara.
Namun, kejayaan Kesultanan Palembang tidak berlangsung lama.
Kerajaan ini harus menghadapi berbagai konflik dengan Belanda dan Inggris, dua negara Eropa yang berambisi untuk menguasai perdagangan di Asia.
Konflik pertama terjadi pada tahun 1659, ketika Belanda menyerang Palembang untuk merebut monopoli perdagangan lada.
Sultan Agung Mahmud Badaruddin I berhasil mempertahankan kerajaannya dengan bantuan dari Kesultanan Banten dan Aceh.
Belanda kemudian mengakui kedaulatan Palembang dan membayar ganti rugi.
Konflik kedua terjadi pada tahun 1704, ketika Belanda kembali menyerang Palembang untuk menguasai perdagangan timah.
Sultan Agung Mahmud Badaruddin II menghadapi serangan Belanda dengan bantuan dari Inggris, yang juga tertarik dengan timah Palembang.
Baca Juga: Kerajaan Samudera Pasai, Awal Mula Penyebaran Islam di Nusantara
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR