Menurut Kuntowijo, dalam metode sejarah, setidaknya ada lima tahap proses penelitian: topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.
Intisari-Online.com -Sebagai seorang sejarawan pemula, tahap-tahap apa sajakah yang bisa kita lakukan untuk melakukan penelitian sejarah?
Ilmu sejarah punya metode penelitiannya sendiri, zamak disebut sebagai metode sejarah.
Salah satu sosok yang cukup detail soal tahap-tahap penelitian sejarah adalah sejarawan Kuntowijoyo.
Menurut Kuntowijoyo, ada lima langkah dalam melakukan penelitian sejarah.
Tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan).
Pemilihan topik
Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik.
Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.
Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi.
Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.
Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How).
Heuristik
Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda.
Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis.
Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:
- Dokumen tertulis
- Artefak
- Sumber lisan
- Kuantitatif
Tak hanya itu, Kuntowijoyo juga menyebut bahwa sumber bisa berasal dari sumber primer (disampaikan langsung oleh saksi mata atau yang terlibat dalam peristiwa) dan sumber sekunder (bukan dari saksi mata langsung).
Verifikasi
Verifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan.
Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (kebiasaan yang tepercaya).
Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada.
Serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli.
Interpretasi
Interpretasi yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya.
Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis (penguraian) dan sintesis (menyatukan).
Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya.
Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan.
Historiografi
Historiografi atau penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul.
Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas.