Namun, rencananya gagal karena VOC telah mendapat informasi tentang serangannya dari seorang mata-mata.
VOC berhasil mempertahankan bentengnya dengan bantuan artileri dan kapal-kapal perangnya.
Pasukan Dipati Ukur mengalami banyak korban jiwa dan terpaksa mundur.
Tahun berikutnya, Dipati Ukur mencoba lagi untuk menyerang Batavia dengan pasukan yang lebih besar, sekitar 20.000 orang.
Ia juga mendapat bantuan dari armada kapal Makassar yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin.
Namun, serangan ini juga gagal karena VOC telah memperkuat pertahanannya dan mendapat bala bantuan dari Mataram.
Pasukan Dipati Ukur kembali mengalami kekalahan telak dan harus mundur dengan kehilangan banyak prajurit dan persenjataan.
Pertempuran Batavia mengakhiri perlawanan Dipati Ukur terhadap VOC dan Mataram.
Ia ditangkap oleh pasukan Mataram pada tahun 1630 dan dihukum mati atas perintah Sultan Agung.
Pertempuran ini juga memperkuat posisi VOC sebagai penguasa Jawa dan menghambat ambisi Mataram untuk menguasai seluruh Pulau Jawa.
Pertempuran Batavia adalah salah satu contoh dari perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan asing.
Meskipun gagal, Dipati Ukur tetap dihormati sebagai pahlawan nasional yang berani dan gigih dalam mempertahankan tanah airnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR