Intisari-online.com - Pertempuran Batavia adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tahun 1628-1629.
Pertempuran ini melibatkan pasukan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang bermarkas di Batavia (sekarang Jakarta) dan pasukan Dipati Ukur, seorang bangsawan Sunda yang memberontak terhadap VOC dan Mataram.
Dipati Ukur adalah bupati Wedana Priangan, sebuah wilayah di Jawa Barat yang menjadi bagian dari kerajaan Pajajaran.
Ia memiliki hubungan baik dengan Sultan Agung, raja Mataram yang berusaha mempersatukan seluruh Pulau Jawa.
Namun, hubungan ini berubah menjadi permusuhan ketika Sultan Agung menyerang Pajajaran pada tahun 1620 dan menghancurkan ibu kotanya, Pakuan.
Dipati Ukur tidak mau tunduk kepada Mataram dan memilih untuk melawan bersama sisa-sisa pasukan Pajajaran.
Dipati Ukur juga menentang kehadiran VOC di Jawa, yang dianggap sebagai penjajah dan pengganggu perdagangan.
Ia bersekutu dengan beberapa penguasa lokal lainnya, seperti Cirebon, Banten, dan Makassar, untuk mengusir VOC dari Batavia.
Ia juga mendapat dukungan dari beberapa raja Eropa, seperti Inggris, Prancis, dan Denmark, yang bersaing dengan VOC dalam perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1628, Dipati Ukur memimpin pasukannya yang berjumlah sekitar 10.000 orang untuk menyerang Batavia.
Ia berharap dapat mengejutkan VOC dan merebut benteng mereka dengan cepat.
Baca Juga: Peristiwa atau Hal yang Dapat Menyebabkan Pasokan Listrik Berkurang
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR