Ia juga menjadi imam masjid di Rimal, Gaza, dan mengajar bahasa Arab dan tarbiyah Islamiyah di sebuah sekolah dasar.
Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan peduli terhadap nasib rakyat Palestina.
Pada tahun 1973, ia bersama dengan beberapa aktivis lainnya mendirikan Mujama' al-Islamiyah (Asosiasi Islam), sebuah organisasi sosial yang memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan kepada masyarakat Palestina.
Organisasi ini juga bergerak dalam bidang dakwah dan politik, dengan tujuan untuk menegakkan syariah Islam dan membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.
Pada tahun 1984, ia ditangkap oleh Israel karena dituduh terlibat dalam serangan terhadap tentara Israel.
Ia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.
Di dalam penjara, ia bertemu dengan para tahanan politik lainnya yang berasal dari berbagai faksi perlawanan Palestina.
Ia berhasil menyatukan mereka di bawah bendera Islam dan membentuk sebuah gerakan baru yang bernama Hamas (singkatan dari Harakat al-Muqawamah al-Islamiyah atau Gerakan Perlawanan Islam).
Hamas adalah sayap militer dari Mujama' al-Islamiyah yang bertujuan untuk melawan Israel dengan segala cara, termasuk dengan menggunakan bom bunuh diri.
Hamas juga memiliki sayap politik yang berpartisipasi dalam pemilihan umum Palestina.
Pada tahun 1985, Syekh Yasin dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari pertukaran tahanan antara Israel dan Jibril Front.
Baca Juga: Israel Balas Serangan Hamas, Lebih dari 230 Warga Palestina Tewas
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR