Penyebab Peristiwa Tanjung Morawa yang Menjatuhkan Kabinet Wilopo

Ade S

Editor

Wilopo. Artikel berikut ini akan menjelaskan penyebab peristiwa Tanjung Morawa yang menjatuhkan Kabinet Wilopo.
Wilopo. Artikel berikut ini akan menjelaskan penyebab peristiwa Tanjung Morawa yang menjatuhkan Kabinet Wilopo.

Intisari-Online.com -Peristiwa Tanjung Morawa, yang terjadi di Sumatera Utara, menjadi titik balik dalam sejarah politik Indonesia.

Pertikaian antara polisi dan penduduk desa memuncak, dan tragedi berdarah mengguncang negara.

Artikel ini akan menjelaskanpenyebab peristiwa Tanjung Morawa yang menjatuhkan Kabinet Wilopo tersebut.

Peristiwa Tanjung Morawa sendiri diketahui terjadi pada 16 Maret 1953, saat Kabinet Wilopo sedang berjalan.

Selain itu, artikel ini juga akan menjelaskan jalannya peristiwa berdarah tersebut, lengkap dengan akibatnya.

Konflik yang terjadi adalah sengketa tanah yang melibatkan pihak pemerintahan dan para penggarap liar (ilegal).

Latar belakang

Melansir kompas.com, peristiwa ini disebabkan oleh pertikaian antara polisi dan penduduk Desa Perdamaian, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Kabinet Wilopo mengirim Menteri Dalam Negeri Mohammad Roem untuk mengosongkan bekas lahan tembakau guna dibangun sawah percontohan.

Namun, sawah tersebut sudah diduduki oleh para penggarap liar, termasuk imigran gelap dari China.

Pemerintah berusaha memberikan ganti rugi dan lahan pertanian, tetapi upaya tersebut dihalangi oleh organisasi Barisan Tani Indonesia (BTI).

Baca Juga: Peristiwa 17 Oktober 1952, Kala Soekarno Sendirian Hadapi Tank dan Meriam

Kronologi Peristiwa Tanjung Morawa

Penduduk memberikan perlawanan saat digusur secara paksa.

Polisi melepas tembakan peringatan, tetapi kericuhan terjadi. Peristiwa ini menjadi tragedi berdarah yang menewaskan sekitar lima petani.

Beberapa tokoh yang terlibat dalam Peristiwa Tanjung Morawa adalah:

* Wilopo

* Barisan Tani Indonesia (BTI)

* Partai Komunis Indonesia (PKI)

Akibat Peristiwa Tanjung Morawa

Pertikaian ini menarik perhatian parlemen, dan mosi tidak percaya diterbitkan oleh Sidik Kertapati dari Sarekat Tani Indonesia (SAKTI).

Kabinet Wilopo dinilai menyalahi aturan, dan akhirnya Wilopo menyerahkan mandatnya kepada presiden pada 2 Juni 1953.

Insiden ini menjatuhkan kurang lebih 20 korban, termasuk lima yang meninggal dunia.

Parlemen dan pers memberikan tanggapan keras terhadap peristiwa ini.

Demikian penjelasanpenyebab peristiwa Tanjung Morawa yang menjatuhkan Kabinet Wilopo. Semoga tidak ada peristiwa terulang di Indonesia.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sejarah Sebagai Peristiwa? Ini Penjelasannya

Artikel Terkait