Intisari-Online.com -Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 1293 Masehi dan runtuh pada 1389 Masehi.
Namun, tahukah Anda runtuhnya Kerajaan Majapahit disebabkan oleh peristiwa apa saja?
Apakah ada faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi keruntuhan kerajaan ini?
Artikel ini akan membahas enam penyebab utama dari runtuhnya Kerajaan Majapahit.
1. Wafatnya Gajah Mada
Salah satu faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah wafatnya Gajah Mada, mahapatih yang berjasa besar dalam memperluas wilayah kerajaan.
Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapa-nya, yang merupakan janji untuk menaklukkan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Namun, setelah terjadi Perang Bubat pada 1357, Gajah Mada mulai mengundurkan diri dari urusan pemerintahan.
Gajah Mada meninggal pada 1364 dan digantikan oleh Gajah Enggon, mantan anggota pasukan Bhayangkara Majapahit.
Baca Juga: Mengapa Kerajaan Majapahit Mengalami Kemunduran? Ini 6 Penyebabnya
Sayangnya, Gajah Enggon tidak sekompeten Gajah Mada dalam mengurus kerajaan, sehingga Majapahit mulai mengalami kemunduran.
2. Wafatnya Hayam Wuruk
Faktor lain yang mempengaruhi keruntuhan Kerajaan Majapahit adalah wafatnya Hayam Wuruk, raja yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya.
Hayam Wuruk adalah raja yang berkuasa bersama-sama dengan Gajah Mada, dan berhasil mempersatukan berbagai daerah di Nusantara.
Hayam Wuruk wafat pada 1389 dan meninggalkan masalah suksesi yang memicu konflik internal di kerajaan.
Wafatnya Hayam Wuruk menjadi titik balik dari kejayaan Kerajaan Majapahit.
3. Konflik Suksesi
Konflik suksesi yang terjadi setelah wafatnya Hayam Wuruk melibatkan dua pihak, yaitu Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana.
Bhre Wirabhumi adalah anak dari selir Hayam Wuruk, sedangkan Wikramawardhana adalah menantu Hayam Wuruk.
Kedua pihak ini bersaing untuk merebut takhta kerajaan, dan menyebabkan perpecahan di antara keluarga dan bangsawan Majapahit.
4. Perang Paregreg
Baca Juga: Apa yang Menjadi Ciri Khas Kerajaan Majapahit Hingga Jadi Istimewa?
Perang Paregreg adalah nama perang saudara yang terjadi antara Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana.
Perang ini berlangsung antara 1404-1406 dan menimbulkan kerugian besar bagi Kerajaan Majapahit.
Perang Paregreg melemahkan kekuatan militer, ekonomi, sosial, dan politik Majapahit.
5. Munculnya Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam yang muncul sebagai lawan dari Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Demak dipimpin oleh Raden Patah, putra dari Raja Brawijaya V (1474-1498) dengan seorang wanita Tionghoa bernama Siu Ban Ci.
Kerajaan Demak menyerang Majapahit pada 1518 dengan pasukan yang dipimpin oleh Pati Unus, raja kedua Demak setelah Raden Patah.
Serangan ini berhasil mengalahkan Majapahit, namun tidak meruntuhkannya secara total.
Pada 1527, Kerajaan Demak kembali menyerang Majapahit dengan pasukan yang dipimpin oleh Sultan Trenggono, raja ketiga Demak setelah Pati Unus.
Serangan ini berhasil meruntuhkan eksistensi Kerajaan Majapahit, yang sebelumnya merupakan kerajaan terbesar di Nusantara.
6. Pengaruh Islam
Pengaruh Islam juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Majapahit.
Islam mulai berkembang di Jawa pada abad ke-15, ketika Majapahit sedang dalam masa terpuruk.
Islam membentuk komunitas-komunitas di Demak, Semarang, dan Surabaya.
Islam juga memberikan pengaruh dan perubahan pada pola pikir masyarakat Jawa, yang menjadi lebih modern.
Hal ini membuat Kerajaan Majapahit semakin kalah bersaing dan akhirnya runtuh.
Itulah enam penyebab utama dari runtuhnya Kerajaan Majapahit. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang runtuhnya Kerajaan Majapahit disebabkan oleh peristiwa apa saja.
Baca Juga: Mengapa Kerajaan Majapahit Dianggap Sebagai Puncak Kejayaan Maritim di Nusantara?