Dari bait ini, kita bisa melihat bahwa Ronggowarsito mengkritik kondisi politik, sosial, budaya, dan moral yang ada di sekitarnya.
Ia menyoroti adanya ketidakstabilan, ketidakadilan, ketidakharmonisan, dan ketidakpedulian dalam masyarakat.
Kemudian juga mengecam para pemimpin dan cendekiawan yang tidak mampu memberikan solusi dan arahan yang baik bagi rakyat.
Dalam bait-bait selanjutnya, Ronggowarsito juga memberikan saran dan nasihat agar orang-orang bisa keluar dari keadaan yang buruk tersebut.
Baca Juga: Menurut Ramalan Tarot, Inilah Sosok-Sosok yang Berpotensi Memimpin Indonesia di Tahun 2024
Ia mengajak orang-orang untuk kembali kepada ajaran-ajaran lama yang berdasarkan pada nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Juga mengingatkan orang-orang untuk selalu ingat dan waspada terhadap akibat dari perbuatan mereka. Ia berharap agar orang-orang bisa hidup damai, sejahtera, dan bahagia.
Dari makna dan tujuan Serat Kalatidha ini, kita bisa menyimpulkan bahwa karya Ronggowarsito bukanlah ramalan yang bersifat deterministik, yaitu menetapkan apa yang pasti akan terjadi di masa depan.
Melainkan, karya Ronggowarsito adalah refleksi yang bersifat kritis, yaitu menilai apa yang sedang terjadi di masa kini.
Ia menggunakan bahasa simbolik untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual kepada pembacanya.
Beliau ingin agar pembacanya sadar akan kondisi zaman yang buruk, dan berusaha untuk memperbaikinya.
Kesimpulan
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR