Intisari-online.com - Ronggowarsito adalah salah satu pujangga besar Jawa yang hidup pada abad ke-19.
Ia dikenal sebagai penulis jangka, yaitu suatu pernyataan yang belum terjadi dan kemudian dikemukakan secara terang-terangan atau simbol.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Serat Kalatidha, yang berisi tentang gambaran zaman yang penuh dengan kerusakan moral, kekacauan, dan kesengsaraan.
Banyak orang yang menganggap Serat Kalatidha sebagai ramalan Ronggowarsito tentang kondisi Indonesia di masa depan, khususnya pada tahun 2024, saat Indonesia akan mengadakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden.
Namun, apakah benar Serat Kalatidha adalah ramalan yang akan terbukti di pemilu 2024?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat konteks sejarah, makna, dan tujuan dari karya Ronggowarsito tersebut.
Konteks Sejarah
Ronggowarsito lahir pada tahun 1802 di Surakarta. Ia adalah cucu dari Yasadipura II, pujangga utama Keraton Surakarta.
Ia belajar sastra Jawa dari ayahnya, Mas Pajangswara, dan juga dari para guru lainnya.
Kemudian mulai menulis puisi sejak usia muda, dan mendapat penghargaan dari raja Pakubuwana VII.
Ia kemudian diangkat menjadi pujangga utama Keraton Surakarta pada tahun 1851 oleh Pakubuwana IX.
Pada masa itu, Indonesia sedang mengalami masa penjajahan Belanda yang semakin keras. Banyak perlawanan rakyat yang terjadi, seperti Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Jawa (1825-1830), dan Perang Banjar (1859-1863).
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR