Mohamed Al Fayed Ayah Pacar Putri Diana Meninggal Dunia Pada Usia 94 Tahun, Sempat Bikin Geger Inggris

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Mohamed Al Fayed meninggal dunia di usia 94 tahun. Al Fayed menyimpan kecurigaan kepada Kerajaan Inggris sebagai penyebab kecelakaan Putri Diana dan Dodi Fayed.
Mohamed Al Fayed meninggal dunia di usia 94 tahun. Al Fayed menyimpan kecurigaan kepada Kerajaan Inggris sebagai penyebab kecelakaan Putri Diana dan Dodi Fayed.

Mohamed Al Fayed meninggal dunia di usia 94 tahun. Al Fayed menyimpan kecurigaan kepada Kerajaan Inggris sebagai penyebab kecelakaan Putri Diana dan Dodi Fayed.

Intisari-Online.com -Milirder Inggris berdarah Mesir, Mohamed Al Fayed, meninggal dunia pada Rabu (30/8) kemarin.

Ayah mendiang Dodi Fayed itu meninggal di usia 94 tahun, atau selang 26 tahun dari kematian putranya.

Dodi sendiri meninggal karena mengalami kecelakaan bersama Putri Diana, kekasihnya, pada 1997 di Paris, Prancis.

Fayed sempat punya hubungan yang bagus dengan Kerajaan Inggris, tapi semua berakhir pada 1997 setelah kecelakaan Putri Diana-Dodi Fayed.

---

Mohammad Al Fayed adalah miliader asal Inggris berdarah Mesir.

"Nyonya Mohamed Al Fayed, anak-anak dan cucunya ingin mengonfirmasi bahwa suami tercinta, ayah mereka dan kakek mereka, Mohamed, telah meninggal dunia dengan tenang di usia tua pada hari Rabu, 30 Agustus 2023," ujar pernyataan yang dikeluarkan oleh Fulham FC, klub sepak bola yang dulu milik Mohamed Al Fayed.

“Dia menikmati masa pensiun yang panjang dan memuaskan, dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya. Keluarga telah meminta privasi mereka dihormati saat ini," tulis keterangan lanjutan klub tersebut.

Al Fayed lahir di Alexandria, Mesir dari putra seorang guru sekolah.

Menurut pengakuannya dia lahir tahun 1933, namun sebuah dokumen resmi menyebut tahun kelahirannya adalah tahun 1929.

Menurut publikasi BBC, jurnalis Pers Morgan menggambarkaan Al Fayed sebagai karakter yang cacat dan kompleks, namun menarik.

Mohamed Al Fayed semula hanyalah seorang penjual minuman bersoda di jalanan Alexandria, namun akhirnya bisa menjadi seorang pengusaha besar.

Dia mulai naik kelas usai menikah dengan Samira Khashoggi pada tahun 1954 meskipun akhirnya bercerai.

Istri pertamanya ini adalah saudara perempuan pengusaha Arab Saudi dan pedagang senjata internasional Adnan Khasoggi.

Dari situlah ia kemudian bekerja di perusahaan Adnan Khasoggi di bisnis ekspor-impor.

Selanjutnya Fayed pindah ke Genoa, Italia pada tahun 1958 dan kemudian ke London, Inggris tahun 1964.

Fayed kemudian menjadi penasihat Sultan Brunei, dan mendirikan perusahaan pelayarannya sendiri yang bernama Genevaco.

Kemudian pada tahun 1972 dirinya mendirikan tempat perbaikan kapal International Marine Services di Dubai.

Selanjutnya di tahun 1974 Fayed kemudian pindah ke Inggris dan menambahkan "Al" ke dalam namanya.

Dia kemudian mengakusisi sejumlah perusahaan termasuk Paris Hotel Ritz pada tahun 1979 bersama dengan saudaranya Ali.

Setelah mengakusisi hotel Ritz ia kemudian mengambil alih Harrods pada tahun 1985.

Fayed juga menjadi pemilik Fulham FC dan membawa klub tersebut naik dari kasta ketiga ke Premier League atau kasta pertama Liga Inggris.

Morgan menggambarkan Al Fayed sebagai "tur de force" yang luar biasa bagi seorang pria yang tak pernah melupakan kematian putra kesayangannya Dodi dalam kecelakaan yang juga menewaskan Diana.

Usai meninggalnya sang putra dalam kecelakaan, Fayed seolah tak pernah pulih dari keterkejutan dari kabar tersebut.

Dia terus berusaha melakukan penyelidikan atas kematian Dodi.

Fayed meluncurkan penyelidikan pribadi atas kecelakaan itu dan mempekerjakan seorang mantan kepala polisi Prancis untuk memimpinnya.

Pada Februari 2008 ia mengklaim bahwa kematian putranya terjadi atas perintah Pangeran Philip, mantan mertua Putri Diana.

Meski demikian, anggapan tersebut telah dianggap sebagai teori konspirasi dan tidak bisa diterima pihak berwenang.

Pengadilan Prancis kemudian menyalahkan pengemudi mobil Diana, namun Fayed tetap menegaskan bahwa keluarga kerajaan Inggris-lah yang telah memerintahkan eksekusinya.

Al Fayed dikenal murah hati kepada badan amal termasuk rumah sakit.

Dirinya menunjukkan minat khusus untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dan tidak sehat.

Pada tahun 1987 ia mendirikan Yayasan Amal Al Fayed untuk memperbaiki kehidupan anak-anak muda yang miskin, trauma dan sakit parah.

Sejarawan Kerajaan Prof Kate Williams menilai Al Fayed adalah orang penuh misi setelah kematian putranya, namun ia juga akan dikenang sebagai orang yang membangkitkan kembali department store Harrods yang ikonik.

Dia menambahkan Al Fayed adalah orang dermawan untuk badan amal dan rumah sakit yang membuatnya bertemu dengan Putri Diana.

“Dia adalah kekuatan yang sangat penting dalam kehidupan Inggris,” kata Prof Williams Beberapa waktu terakhir ia tak lagi banyak menjadi perhatian publik, dan tinggal di rumahnya di Surrey, sebuah country di selatan London, Inggris, bersama istrinya Heini.

Naik-turun hungan dengan Kerajaan Inggris

Saat menjadi pemilik Fulham, Fayed membangun hubungan baik dengan keluarga Kerajaan Inggris.

Selama bertahun-tahun Al Fayed merayu Keluarga Kerajaan mensponsori acara seperti Pertunjukan Kuda Windsor.

Hubungan dengan Kerajaan semakin dekat saat Dodi ketahuan dekat dengan Putri Diana--dia merasa diterima.

Tapisegalanya berubah pada 1997 saat Dodi dan Putri Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan di Paris.

Bukti bahwa pengemudi mobil tersebut mabuk berat membuat Al Fayed malu namun dia mengalihkan kesalahannya.

Dia menyebut paparazzi sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut.

Dia juga menuding Kerajaan Inggris berada di balik kecelakaan yang dikenang oleh publik di seluruh dunia itu.

Artikel Terkait