* Kekuasaan politik berada di tangan parlemen
* Banyak partai politik yang mewakili berbagai aliran/ideologi
* Pejabat negara harus bertanggung jawab kepada parlemen
* Kabinet koalisi sering berganti-ganti karena tidak stabil
* Pemilu 1955 berlangsung sangat demokratis
Baca Juga: Contoh Diakronik dalam Sejarah, Sesuai Peristiwa yang Terjadi di Indonesia
* Kebebasan berserikat dan berkumpul terjamin
Peralihan
* Terjadi instabilitas politik dan pemberontakan di beberapa daerah
* Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang mengakhiri Demokrasi Parlementer dan memulai Demokrasi Terpimpin
* Konstituante dibubarkan dan kembali ke UUD 1945
Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Karakteristik
* Presiden memiliki kekuasaan yang sangat besar dan melemahkan sistem kepartaian
* DPR Gotong Royong (DPR-GR) tidak berfungsi sebagai lembaga kontrol
* Tidak ada pemilu yang diselenggarakan
* Presiden membentuk Kabinet Gotong Royong yang melibatkan semua fraksi dan partai
Baca Juga: Solusi untuk Mencegah Terus Menurunnya Tingkat Partisipasi Rakyat pada Kegiatan Pemilihan Umum
* Presiden membentuk Dewan Nasional yang terdiri dari wakil-wakil golongan fungsional (buruh, petani, pendeta, ulama, wanita, dll)
* Kekuasaan terpusat di tangan presiden
* Daerah tidak memiliki kewenangan yang luas
* Pers tidak bebas, beberapa media dibredel
Peralihan
* G30S merupakan kudeta gagal PKI pada tahun 1965
* Kepemimpinan presiden tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial
* Soekarno digantikan oleh Soeharto sebagai presiden
Demokrasi Pancasila atau Orde Baru (1966-1998)
* Presiden memiliki kekuasaan yang sangat besar sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
* Jumlah dan peran politik partai politik dibatasi
* Pemilu berlangsung setiap lima tahun secara teratur
* Soeharto tetap berkuasa selama lima periode pemilu tanpa ada pergantian kekuasaan politik
* Rekrutmen politik dilakukan secara tertutup
* Militer memegang peran penting dengan konsep dwifungsi ABRI
* Pers tidak bebas. Media massa sering dibredel
Peralihan
* Perekonomian mengalami krisis, harga BBM dan kebutuhan pokok naik drastis
* Mahasiswa memimpin demonstrasi massa yang menuntut reformasi dan mundurnya Soeharto
* Pemerintahan tidak berjalan karena sebagian besar menteri mengundurkan diri
* Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada 21 Mei 1998
Demokrasi transisi atau Reformasi (1998-kini)
Karakteristik
* Sistem pemerintahan presidensial
* Banyak partai politik yang terlibat dalam parlemen (multipartai)
* Presiden dan kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat
* Lembaga perwakilan terdiri dari DPR dan DPD
* Kekuasaan didesentralisasikan dengan model otonomi daerah
* Pers lebih bebas
* Dibentuknya komisi-komisi independen negara seperti KPK
Demikianlah sejarah demokrasi di Indonesia yang telah kita bahas dalam artikel ini. Mari kita bersama-sama membangun demokrasi yang lebih baik untuk Indonesia.
Baca Juga: Sejarah KPU, Lembaga Independen yang Menjaga Demokrasi di Indonesia