Bantuan ini meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Sayangnya, janji-janji tersebut tidak sepenuhnya dipenuhi oleh Belanda. Berikut adalah alasan dan dampaknya bagi Indonesia:
- Belanda tidak membayar hutang perang secara penuh. Hanya sekitar 600 juta gulden yang dibayarkan oleh Belanda kepada Indonesia.
Alasan Belanda adalah karena kondisi ekonomi mereka yang sulit pasca perang dunia II.
Akibatnya, Indonesia mengalami kesulitan keuangan dan inflasi tinggi.
- Belanda tidak menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia sesuai jadwal.
Belanda masih berusaha mempertahankan Irian Barat sebagai koloni terakhir mereka di Asia.
Hal ini menimbulkan konflik antara Indonesia dan Belanda yang berlangsung hingga tahun 1962. Akhirnya, Irian Barat diserahkan kepada Indonesia setelah intervensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS).
- Belanda tidak memberikan bantuan ekonomi dan teknis secara maksimal.
Bantuan yang diberikan oleh Belanda lebih banyak menguntungkan pihak mereka sendiri daripada Indonesia.
Misalnya, Belanda masih menguasai sebagian besar perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama di bidang minyak bumi dan perkebunan.
Baca Juga: Siapakah Tokoh-tokoh yang Terlibat dalam KMB? Inilah Delegasi dari Indonesia dan Belanda dalam KMB
Selain itu, bantuan teknis yang diberikan oleh Belanda juga tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Indonesia.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa janji-janji yang diberikan Belanda kepada Indonesia di balik peristiwa KMB tidak sepenuhnya tulus dan jujur.
Belanda masih berusaha mempertahankan kepentingan dan pengaruh mereka di Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia harus berjuang keras untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan mereka dari campur tangan asing.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR