Berawal dari serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Raja Rajendra Coladewa dari kerajaan Cola yang berhasil menawan salah satu raja Sriwijaya tersebut.
Lalu pada abad ke-13, salah satu kerajaan taklukan Sriwijaya, Kerajaan Malayu, berhasil dikuasai Singasari, kerajaan dari Jawa yang dipimpin oleh Kertanegara.
Melalui Ekspedisi Pamalayu, Kertanegara berhasil menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Malayu.
Sementara itu, Kerajaan Sriwijaya mulai lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah negara taklukannya menjalin hubungan dengan negara saingan di Jawa.
Hingga kelemahan ini dimanfaatkan oleh Kerajaan Sukhodaya dari Thailand di bawah Raja Kamheng.
Wilayah Sriwijaya di Semenanjung Malaysia berhasil direbut sehingga Selat Malaka bisa dikontrol.
Akhir abad ke-14, Sriwijaya benar-benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit dari Jawa.
Letak Kerajaan Sriwijaya
Seperti disebut di awal, banyak pendapat terkait di mana letak kerajaan Sriwijaya--letak di sini artinya menunjuk ke ibu kota kerajaan.
Mengacu Prasasti Kedukan Bukit, yang bertarikh 605 Saka (683 M), Kadatuan Sriwijaya pertama kali didirikan di sekitar Palembang, di tepian Sungai Musi.
Teori Palembang ini pertama kali bermula diajukan oleh Coedes dan didukung oleh Pierre-Yves Manguin.
Tempat lain yang disebut sebagai letak Kerajaan Sriwijaya adalah Muaro Jambi di tepi Sungai Batang Hari, Jambi, dan Muara Takus, pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kiri di Riau.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR