Intisari-online.com - Josip Broz Tito (1892-1980) adalah seorang revolusioner komunis dan negarawan Yugoslavia yang memimpin negara federasi itu dari tahun 1943 hingga 1980.
Ia dikenal sebagai pemimpin karismatik yang berhasil mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Yugoslavia di tengah tekanan blok Barat dan Timur.
Ia juga merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) bersama Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, Gamal Abdel Nasser dari Mesir, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
Tito dan Soekarno memiliki hubungan persahabatan yang erat sejak masa awal terbentuknya Republik Indonesia.
Keduanya saling menghormati dan mendukung perjuangan masing-masing untuk mempertahankan kedaulatan dan kesejahteraan rakyatnya.
Tito juga memberikan bantuan kepada Indonesia dalam bidang militer, ekonomi, budaya, dan olahraga.
Salah satu contohnya adalah kedatangan pelatih sepak bola Yugoslavia, Antun 'Toni' Pogacnik, pada tahun 1954 yang membawa Timnas Indonesia meraih medali perunggu di Asian Games 1958 di Tokyo.
Tito juga dikenal sebagai pemimpin yang membangun tentara Yugoslavia yang kuat dan disegani.
Ia merupakan komandan tertinggi Partisan Yugoslavia, gerakan perlawanan yang berhasil mengusir pasukan Nazi Jerman dari wilayah Yugoslavia selama Perang Dunia II.
Ia juga mengembangkan doktrin pertahanan nasional yang disebut "pertahanan rakyat umum" yang melibatkan seluruh rakyat Yugoslavia dalam menghadapi ancaman luar.
Tentara Yugoslavia juga berperan aktif dalam misi perdamaian PBB di berbagai negara, seperti Kongo, Siprus, Lebanon, dan Mesir.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR