Bukannya tanpa prestasi, ABB pelaku pembunuhan mahasiswa UI yang juga adik angkatannya sendiri pernah jadi juara karate tingkat nasional.
Intisari-Online.com -AAB alias Altafasalya Ardnika Basya ternyata sosok yang berprestasi.
Paling tidak, pelaku pembunuhan mahasiswa UI, MNZ, ini pernah menjadi juara karate tingkat nasional pada 2017 lalu.
AAB sendiri saat ini adalah mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia, sementara MNZ adalah adik angkatannya.
Dalam profil LinkedIn-nya, AAb mendaku dirinya sebagai sosok pria yangoptimis, adaptif, dan pekerja keras.
Data profil tertulis sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia sejak 2020-2024.
AAB jugamencantumkan diri bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan dengan jabatan Project Manager.
AAB pernah menjabat sebagai Ketua Pelaksana Matrikulasi Intern Rusia 2020 di Himpunan Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia.
Pengalaman organisasi lainnya di profil tertulis sebagai Staff Departemen Sistem Pendamping Internal Himarus Unpad periode Desember 2019- Desember 2020.
Dia juga pernah menjuarai turnamen Karate tingkat nasional pada 2017 silam kategori Kelas Junior Putra.
Dibekuk 3 Jam Setelah Jazad MNZ Ditemukan
Tak butuh waktu lama, polisi akhirnya berhasil membekuk Altafasalya Ardnika Basya alias AAB.
AAB dibekum selang tiga jam setelah jasad korban ditemukan di kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023).
Saat digelandang ke Polres Metro Depok, Altafasalya Ardnika Basya hanya tertunduk lemas.
AAB ditangkap di kamar kosnya, tak jauh dari rumah indekos korban di Jl Masjid Alfarouq, Kukusan, Beji.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan menjelaskan ABB ditangkap saat pelaku hendak meninggalkan kosnya.
AAB ditangkap setelah polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk memeriksa CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Jazad Korban Terbungkus Plastik
Jenazah mahasiswa UI inisial MNZ ditemukan di kolong kasur indekosnya.
Saat ditemukan kondisi mayat dalam keadaan terbungkus plastik hitam dua lapis.
Diduga korban jadi korban pembunuhan sejak dua hari lalu.
Dari hasil visum sementara, ditemukan sederet luka tusuk pada tubuh mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia tersebut.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan, kronologi penemuan korban berawal ketika sejumlah rekannya tak dapat menghubungi.
“Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia. Dia dapat tugas untuk membimbing mahasiswa baru,” kata Nirwan, dikutip TribunJakarta.com.
“Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya,” jelasnya.
Setibanya di kamar kos korban, keluarga korban mendapati pintu dalam keadaan terkunci hingga akhirnya dibuka paksa.
“Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan (dalam keadaan tak bernyawa terbungkus plastik),” jelas Nirwan.
Selanjutnya, jenazah korban mahasiswa UI dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.
Dari hasil pemeriksaan sementara ditemukan banyak luka tusuk pada jasad korban.
Ada lebih dari satu luka tusuk di dada korban yang diduga membuatnya menghembuskan napas terakhir.
“Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan),” jelasnya.
Dari penemuan jenazah korban, pihak kepolisian langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Buntutnya, pelaku pembunuhan mahasiswa UI tersebut berhasil diamankan kurang dari tiga jam sejak korban ditemukan.
“Dari situ kami mencari keterangan saksi-saksi. Kurang dari tiga jam, Alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk,” jelasnya.