Sejak berdirinya hingga sekarang, Keraton Kasunanan Solo telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perubahan baik secara struktural maupun fungsional.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bencana alam, peristiwa sejarah, perubahan zaman, maupun kebijakan pemerintah.
Beberapa contoh peristiwa yang berpengaruh terhadap kondisi keraton adalah:
1.Gempa bumi pada tahun 1867 yang merusak sebagian besar bangunan keraton.
2.Peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 yang menyebabkan pembantaian terhadap para abdi dalem keraton.
3.Kebakaran pada tahun 1985 yang menghanguskan Bangsal Kencana dan Bangsal Prabayeksa.
4.Restorasi besar-besaran pada tahun 2004-2005 yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat.
5.Pembangunan jalan tol Solo-Ngawi pada tahun 2017-2018 yang memotong sebagian lahan keraton dan mengancam keberadaan situs-situs bersejarah di sekitarnya.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kendala, Keraton Kasunanan Solo tetap berusaha untuk melestarikan warisan budaya dan sejarahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan berbagai acara adat dan ritual yang menarik perhatian masyarakat luas, seperti Kirab Pusaka, Sekaten, Grebeg, dan lain-lain.
Keraton juga berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, akademisi, seniman, dan masyarakat, untuk mengembangkan potensi keraton sebagai pusat kebudayaan dan pariwisata.
Selain itu, keraton juga terus melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap bangunan-bangunan dan koleksi-koleksi yang dimilikinya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Keraton Kasunanan Solo adalah salah satu simbol kejayaan dan kebudayaan Jawa yang masih hidup hingga sekarang.
Keraton ini tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga menjadi pelaku sejarah yang berperan aktif dalam memajukan Kota Surakarta.
Keraton ini juga menjadi salah satu contoh bagaimana sebuah institusi tradisional dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhurnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR