Hubungan Antara Pulau Run (Salah Satu Pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan, New York, Pada Tahun 1667?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Salah satu pulau di Indonesia di Kepulauan Banda, yaitu Pulau Run memiliki hubungan dengan Manhattan New York, apa itu hubungannya?
Salah satu pulau di Indonesia di Kepulauan Banda, yaitu Pulau Run memiliki hubungan dengan Manhattan New York, apa itu hubungannya?

Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X halaman 47, memuat soal berjudul "Jelaskan hubungan antara Pulau Run (salah satu pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan, New York, pada tahun 1667?"

Nah, kali ini Intisari Online akan memberikan jawaban terkait soal di atas.

Jawaban:

Hubungan antara Pulau Run (salah satu pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan, New York, pada tahun 1667 berkaitan dengan salah satu isi dari Perjanjian Breda, yakni kesepakatan tukar guling antara Inggris dan Belanda atas beberapa wilayah koloni mereka.

Pulau Run adalah salah satu pulau penghasil pala, rempah-rempah yang sangat berharga dan langka pada masa itu.

Pala hanya tumbuh di Kepulauan Banda dan menjadi komoditas yang diminati oleh banyak negara Eropa.

Belanda, melalui Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC), berusaha menguasai monopoli perdagangan pala dengan mengusir atau membunuh penduduk asli dan pesaing-pesaingnya di Kepulauan Banda.

Namun, Pulau Run sempat dikuasai oleh Inggris sejak 1616, setelah mereka mendirikan benteng dan membuat perjanjian dengan raja setempat.

Belanda tidak terima dengan hal ini dan terjadi konflik berkepanjangan antara kedua negara di Kepulauan Banda.

Pada 1621, Belanda berhasil merebut kembali Pulau Run, tetapi Inggris tidak mengakui kekalahan mereka dan terus mengklaim hak atas pulau tersebut.

Sementara itu, di Amerika Utara, Belanda memiliki koloni dagang bernama Nieuw Nederland (New Netherland) yang meliputi wilayah sekarang Delaware, New Jersey, New York, dan sebagian Connecticut.

Koloni ini didirikan oleh Kongsi Dagang Hindia Barat (GWC) pada 1624 dan menjadi pusat perdagangan bulu hewan dengan penduduk asli.

Baca Juga: Sedikit dari Kisah Bung Hatta, Apa yang Patut Dicontoh dari Beliau?

Nieuw Amsterdam (New Amsterdam) adalah ibu kota dan pelabuhan utama koloni ini, yang terletak di selatan Pulau Manhattan.

Pulau Manhattan sendiri awalnya dibeli oleh Belanda dari suku Indian Lenape pada 1624 dengan harga 60 gulden atau sekitar 24 dolar AS saat ini.

Pulau ini kemudian menjadi basis pertahanan dan perkembangan koloni Belanda di Amerika Utara.

Namun, koloni ini juga menghadapi ancaman dari Inggris, yang memiliki koloni di New England dan Karibia.

Pada 1664, Inggris menyerang dan merebut Nieuw Nederland dari Belanda tanpa perlawanan berarti.

Nieuw Amsterdam pun berganti nama menjadi New York, sesuai dengan nama Adipati York yang merupakan saudara Raja Charles II dari Inggris.

Perjanjian Breda pada 1667 merupakan penyelesaian damai dari Perang Inggris-Belanda Kedua yang berlangsung sejak 1665.

Dalam perjanjian ini, Inggris dan Belanda saling mengakui kekuasaan atas wilayah-wilayah koloni yang mereka kuasai saat itu.

Artinya, Inggris secara resmi menyerahkan Pulau Run kepada Belanda, sedangkan Belanda secara resmi menyerahkan Nieuw Nederland (termasuk Pulau Manhattan) kepada Inggris.

Dari sudut pandang sekarang, pertukaran ini mungkin terlihat tidak seimbang, karena Pulau Manhattan kemudian berkembang menjadi kota metropolitan New York yang sangat maju dan berpengaruh, sedangkan Pulau Run tetap menjadi pulau kecil yang terpencil dan kurang berkembang.

Namun, pada saat itu, pala masih menjadi rempah-rempah yang sangat berharga dan menguntungkan bagi Belanda, sedangkan Nieuw Nederland masih merupakan koloni dagang yang kurang produktif dan bermasalah bagi Belanda.

Baca Juga: Kronologi Tentang Sejarah Bank Indonesia Pada Periode Pengakuan Kedaulatan RI

Oleh karena itu, hubungan antara Pulau Run dan Manhattan pada tahun 1667 adalah hubungan antara dua wilayah koloni yang ditukar oleh Inggris dan Belanda sebagai bagian dari penyelesaian konflik perdagangan dan politik mereka.

Artikel Terkait