Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X halaman 54 memuat soal berjudul "Jelaskan bagaimana reaksi rakyat Banda menyikapi berbagai bangsa Eropa yang datang ke Kepulauan Banda?"
Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban terkait soal di atas.
Jawaban:
Reaksi rakyat Banda menyikapi berbagai bangsa Eropa yang datang ke Kepulauan Banda adalah melakukan perlawanan hingga akhirnya tersisa 1000 jiwa saja.
Hal ini disebabkan oleh keserakahan bangsa Eropa yang ingin menguasai perdagangan pala dan bunga pala yang hanya tumbuh di Banda.
Bangsa Eropa yang datang ke Banda antara lain adalah Portugis, Inggris, dan Belanda.
Pada awalnya, rakyat Banda menyambut baik kedatangan bangsa Eropa karena tujuan mereka adalah berdagang.
Namun seiring berjalannya waktu, bangsa Eropa mulai menunjukkan sifat kolonialisme dan monopoli.
Mereka membuat perjanjian dengan rakyat Banda yang mengharuskan mereka menjual pala dan bunga pala hanya kepada bangsa Eropa secara eksklusif.
Namun rakyat Banda tidak mau tunduk pada perjanjian tersebut dan tetap menjual hasil buminya kepada pedagang dari Jawa, Makassar, dan Inggris.
Hal ini menimbulkan kemarahan dari Belanda yang mengirimkan VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) untuk menaklukkan Banda.
VOC melakukan penyerangan dan pembantaian terhadap rakyat Banda pada masa pemerintahan J.P. Coen.
Baca Juga: Sedikit dari Kisah Bung Hatta, Apa yang Patut Dicontoh dari Beliau?
Dari sekitar 15.000 jiwa penduduk asli Banda, hanya tersisa sekitar 1000 jiwa yang selamat¹.
Sisanya dibunuh, diusir, atau dijadikan budak oleh VOC.
Soal :Jelaskan hubungan antara Pulau Run (salah satu pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan, New York, pada tahun 1667?
Jawaban :
Hubungan antara Pulau Run (salah satu pulau di Kepulauan Banda) dan Manhattan, New York, pada tahun 1667 adalah keduanya sama-sama menjadi objek tukar guling antara Belanda dan Inggris melalui Perjanjian Breda.
Perjanjian Breda adalah sebuah perjanjian damai yang ditandatangani oleh Belanda, Inggris, Prancis, dan Denmark untuk mengakhiri Perang Inggris-Belanda Kedua.
Dalam perjanjian tersebut, Belanda menyerahkan Pulau Manhattan yang sebelumnya dikuasai oleh mereka dengan nama Nieuw Amsterdam kepada Inggris.
Sebagai gantinya, Inggris menyerahkan Pulau Run yang sebelumnya dikuasai oleh mereka kepada Belanda.
Pulau Run adalah salah satu pulau di Kepulauan Banda yang memiliki tanaman pala yang sangat berharga pada masa itu.
Pala hanya tumbuh di Kepulauan Banda dan menjadi komoditas perdagangan yang sangat diminati oleh bangsa Eropa.
Dengan demikian, hubungan antara Pulau Run dan Manhattan pada tahun 1667 adalah keduanya sama-sama menjadi objek tukar guling antara Belanda dan Inggris melalui Perjanjian Breda.
Tukar guling ini dianggap sebagai salah satu kesepakatan termahal dalam sejarah perdagangan dunia karena nilai Pulau Manhattan saat ini jauh lebih tinggi daripada nilai Pulau Run.
Baca Juga: Bagaimana Kisah 3 Tentang Laporan Meteorologi, Manfaat Apa yang Didapatkan