Dibanding keraton Karta, Keraton Plered disebut lebih megah. Tapi sayang, ibu kota Mataram Islam ini tak berumur panjang.
Intisari-Online.com - Sebagai ibu kota Mataram Islam, Keraton Plered disebut-sebut jauh lebih megah dibanding Keraton Karta.
Begitu kata sebagian ahli.
Seorang pejabat VOC yang datang ke Plered menggambarkan keindahan Keraton Plered dengan begitu detailnya.
Tapi sayang, usia Keraton Plered tidak lama.
Istana megah yang kabarnya sudah dicanangkan sedang zaman Sultan Agung itu hancur saat pasukan Trunojoyo, seorang bangsawan dari Madura, menyerbu.
Serbuan itu juga membuat Amangkurat I, raja Mataram saat itu, melarikan diri ke Barat, dan meninggal dunia dalam pelarian.
Soal kemegahan Keraton Plered, seorang pejabat VOC menggambarkannya dengan sempurna.
Pejabat itu bukan pejabat biasa, tapi seorang Rijkof van Goens, Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Belum terlalu jelas kapan van Goens mengunjungi Keraton Plered, tapi kesan yang dia tulis menjelaskan kekagumannya.
Pada 1647 Amangkurat I memindahkan ibu kota Mataram Islam dari Karta ke Plered.
Berbeda dengan Keraton Karta yang didominasi kayu, Keraton Plered disebut lebih banyak dibangun menggunakan batu bata.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR