- Kepadatan penduduk:
Daerah perkotaan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, yaitu banyak orang yang tinggal di suatu wilayah dengan luas tertentu.
Penduduk kota menghadapi masalah seperti kemacetan, polusi, kekurangan lahan, dan lain-lain.
Daerah perdesaan memiliki kepadatan penduduk yang rendah, yaitu sedikit orang yang tinggal di suatu wilayah dengan luas tertentu.
Penduduk desa memiliki lingkungan yang lebih luas, hijau, dan sejuk.
- Fasilitas umum:
Daerah perkotaan memiliki fasilitas umum yang lebih lengkap dan modern, yaitu tersedia berbagai sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Contohnya adalah rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, transportasi umum, dan lain-lain.
Daerah perdesaan memiliki fasilitas umum yang lebih sederhana dan tradisional, yaitu kurang tersedia sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Contohnya adalah puskesmas, madrasah, pasar tradisional, becak, dan lain-lain.
- Pendapatan:
Daerah perkotaan memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada daerah perdesaan, yaitu rata-rata pendapatan per kapita penduduk kota lebih besar daripada penduduk desa.
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti peluang kerja, tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, dan lain-lain.
Namun, daerah perkotaan juga memiliki biaya hidup yang lebih tinggi daripada daerah perdesaan, yaitu rata-rata pengeluaran per kapita penduduk kota lebih besar daripada penduduk desa.
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti harga barang, pajak, sewa, dan lain-lain.
Perbedaan dari kedua karakteristik itu adalah:
- Daerah perkotaan cenderung lebih maju, modern, dinamis, dan beragam daripada daerah perdesaan.
- Daerah perdesaan cenderung lebih sederhana, tradisional, statis, dan seragam daripada daerah perkotaan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR