Misalnya pada relief Candi Borobudur, yang menceritakan tentang perjuangan kehidupan manusia untuk meninggalkan sisi duniawinya.
Candi Hindu dan Buddha sama-sama terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap.
Namun, terdapat perbedaan dalam penyebutan ketiga tingkatan tersebut.
Pada candi bercorak Hindu, tingkatannya disebut Bhurloka (kaki candi tempat makhluk hidup tinggal), Bhuvarloka (bagian tengah candi melambangkan manusia yang sedang disucikan dan menuju kesempurnaan batiniah), dan Svarloka (perlambang dunia dewa).
Sedangkan pada candi bercorak Buddha tingkatan itu disebut dengan istilah Kamadhatu (melambangkan manusia penuh dosa), Rupadhatu (melambangkan kehidupan manusia yang penuh dengan hawa nafsu), dan Arupadhatu (melambangkan manusia yang mencapai nirwana).
Candi Hindu dan Buddha juga terdapat perbedaan dalam tata letaknya.
Biasanya, pada candi Hindu, letak candi utamanya berada di belakang dan berada di dataran yang paling tinggi.
Sedangkan candi Buddha bangunan utamanya terletak di tengah kompleks candi dan dikelilingi candi-candi perwara yang lebih kecil.
Pintu masuk candi Hindu biasanya menghadap arah barat dan pada pintunya disertai kepala kala dengan rahang bagian bawah.
Sementara pintu candi Buddha menghadap timur dan bagian pintunya disertai kepala kala dengan posisi mulut menganga tanpa rahang bawah.
Itulah beberapa hal yang membedakan candi Hindu dan candi Buddha.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR