Berkuasa Selama 180 Tahun, Inilah Salah Satu Kerajaan Tertua Di Dunia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Kekaisaran Akkadia atau Kerajaan Akkadia merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah ada di muka bumi ini.
Kekaisaran Akkadia atau Kerajaan Akkadia merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah ada di muka bumi ini.

Kekaisaran Akkadia atau Kerajaan Akkadia merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah ada di muka bumi ini.

Intisari-Online.com -Tahukah kamu kerajaan tertua di dunia?

Salah satunya adalah Kekaisaran Akkadia.

Pertanyaan selanjut, di mana letak Kekaisaran yang konon berkuasa selama 180 tahun itu?

Berbicara tentang Kerajaan atau Kekaisaran Akkadia artinya kita juga harus berbicara tentang peradaan Akkadia.

Ini adalah salah satuperadaban awal dunia yang terletak di daerah Bulan Sabit Subur Mesopotamia.

Bangsa pendukung dari peradaban Akkadia adalah suku bangsa Semit.

Bangsa inibermigrasi dari wilayah barat daerah Bulan Sabit ke bagian atas dan tengah Mesopotamia.

Eksistensi dari peradaban Akkadia muncul bersamaan dengan kejayaan bangsa Sumeria di Mesopotamia bawah.

Bangsa ini disebut belum semaju peradaban Sumaeria.

Meski begitu,peradaban Akkadia perlahan mulai mampu mendirikan sistem negara kota seperti halnya peradaban Sumeria.

Pada 2400 Sebelum Masehi, pemimpin bangsa Semit bernama Sargon I berhasil menyatukan beberapa negara kota yang ada di Mesopotamia atas.

Dengan kekuatan tersebut, Sargon I berhasil menaklukan bangsa Sumeria di Mesopotamia bawah dan membentuk Imperium Akkadia.

Kekuasaan Sargon I di Mesopotamia berlangsung pada sekitar 2371-2316 Sebelum Masehi.

Dia juga berhasil mendirikan sebuah Dinasti yang bertahan hingga 2230 Sebelum Masehi.

Pada masa pemerintahan Sargon I, perdaban Akkadia dipusatkan di ibukota Agede.

Akkadia menganut sistem kerajaan feodal yang memiliki banyak negara kota di bawahnya.

Corak pemerintahan dari peradaban Akkadia adalah militeristik.

Mereka banyak melakukan ekspedisi penaklukan ke Asia Kecil bagian Timur untuk menguasai aktivitas perdagangan.

Peradaban Akkadia mengembangkan kebudayaan yang hampir sama dengan bangsa Sumeria.

Bangsa Akkadia menggunakan huruf paku Akkadia sebagai alat komunikasi tertulis.

Huruf paku peradaban Akkadia merupakan modifikasi ortografi (ejaan kata).

Peradaban Akkadia menganut sistem kepercayaan Politeisme atau menyembah banyak dewa.

Dewa-dewa bangsa Akkadia merupakan hasil adopsi dari dewa Sumeria yang disamarkan dengan nama-nama Semitik.

Corak ekonomi masyarakat Akkadia bergantung pada aktivitas pertanian dan perdagangan.

Mereka mampu membuat saluran irigasi yang bersumber dari sungai Eufrat dan Tigris.

Aktivitas pertanian dilakukan pada akhir musim dingin dan sepanjang musim panas.

Hasil dari sektor pertanian tidak hanya digunakan sebagai konsumsi pribadi, namun juga dijual ke pusat-pusat perdagangan di Akkadia.

Masyarakat Akkadia juga mahir dalam membuat kerajinan dan persenjataan dari logam.

Mereka menjadi supplier dari pasukan militer kerajaan Akkadia.

Keruntuhan Akkadia terjadi pada sekitar tahun 2230 Masehi.

Mereka mendapatkan serangan dari bangsa Gutaean di wilayah timur laut.

Pada perkembangannya, bangsa Gutaean mampu mengambil alih daerah-daerah bekas Akkadia dan mendirikan pemerintahan baru.

Artikel Terkait