Maka dari itu, ia bertanya kepada Jokowi apakah boleh memanggilnya dengan nama yang lebih pendek.
"Di Prancis kami terbiasa punya nama panggilan singkat. Dan nama Joko Widodo terlalu panjang buat saya. Kemudian saya tanya ke beliau, 'kalau tidak keberatan, boleh saya panggil Jokowi saja?' Dan begitulah awal ceritanya," kata Bernard dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Presiden Joko Widodo.
Sejak saat itu, nama Jokowi mulai melekat pada sosok Joko Widodo.
Nama itu pun semakin populer ketika Jokowi terjun ke dunia politik dan menjadi Wali Kota Solo pada tahun 2005.
Nama Jokowi dianggap lebih mudah diingat dan disebut oleh masyarakat.
Bernard mengaku kaget dan bangga ketika mengetahui bahwa Jokowi bisa menjadi Presiden Indonesia.
Ia mengenang masa-masa ketika ia bekerja sama dengan Jokowi di hutan, di pabrik, dan di kantor. Ia menilai Jokowi sebagai orang yang pintar, bersemangat, dan jujur.
"Bagaimana kamu bisa percaya, seseorang yang biasa kerja bersama kamu di hutan, di pabrik, di kantor, suatu hari orang itu tidak lagi bekerja dengan kamu, tapi menjadi wali kota, seorang gubernur, dan menjadi presiden dari negara dengan populasi muslim terbesar di dunia," ujar Bernard.
"Jadi, ya saya terkejut. Terkesan, terkesan. Tapi sangat senang dengan apa yang terjadi dengannya," tambahnya.
Demikianlah artikel ini yang menceritakan tentang kisah unik di balik nama panggilan Presiden Jokowi yang dibagikan oleh sahabatnya dari Prancis.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR