Dia juga merupakan sahabat dari Presiden Soekarno dan Menteri Luar Negeri Haji Agus Salim.
Muhammad Ali Taher sangat aktif melobi negara-negara di Timur Tengah yang sudah merdeka dan berdaulat di Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
Salah satu bukti kesetiaan Muhammad Ali Taher kepada Indonesia adalah ketika ia merelakan semua kekayaannya untuk mendukung Indonesia saat menghadapi Agresi Militer II Belanda pada tahun 1948.
Dia memberikan semua uangnya yang tersimpan di Bank Arabia kepada Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, Mohamed Zein Hassan, tanpa meminta tanda bukti penerimaan.
"Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia," kata Muhammad Ali Taher kepada Mohamed Zein Hassan.
Penghargaan
Atas jasanya yang besar bagi Indonesia, Muhammad Ali Taher mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Soeharto pada tahun 1973.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan atas jasa-jasa luar biasa dalam membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Muhammad Ali Taher meninggal dunia pada tahun 1974 di Kairo, Mesir, dalam usia 78 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga Eltaher di Nablus, Palestina.
Muhammad Ali Taher adalah sosok yang patut dicontoh dan dihormati oleh bangsa Indonesia.
Dia telah menunjukkan solidaritas dan kepedulian yang tinggi terhadap nasib bangsa lain yang sedang berjuang untuk merdeka.
Baca Juga: Siapa Sosok Jusuf Hamka, Kok Berani-beraninya Tagih Utang Ke Pemerintah 179 Miliar?
Semoga kisahnya dapat menginspirasi kita semua untuk terus bersatu dan berjuang untuk keadilan dan kemanusiaan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR