Intisari-online.com - Palembang, sebuah kota yang berada di Sumatera Selatan, memiliki sejarah yang kaya dan menawan.
Salah satu peristiwa yang menjadi bagian dari sejarah Palembang adalah Perang Menteng.
Sebuah perang yang berlangsung pada 12 Juni 1819 antara Kesultanan Palembang yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II dan penjajah Belanda yang dipimpin oleh Herman Warner Muntinghe.
Perang Menteng merupakan perang yang bertujuan untuk menghalau orang-orang Belanda dari Palembang.
Karena saat itu Belanda ingin mengendalikan wilayah tersebut untuk mengambil kekayaan alamnya, terutama timah yang ditemukan di Pulau Bangka.
Perang ini juga merupakan perang maritim terhebat bagi Belanda di abad ke-19, karena mereka mengalami banyak kerusakan baik dalam hal personel maupun materi.
Perang ini dimulai ketika Belanda mendapatkan hak untuk mengambil alih Palembang dari Inggris berdasarkan Perjanjian London yang ditandatangani pada 13 Agustus 1814.
Inggris sendiri sebelumnya telah menduduki Palembang sejak 1812 dan membuat perjanjian dengan Sultan Mahmud Badaruddin II untuk menjaga hubungan dagang yang baik.
Namun, Sultan Mahmud Badaruddin II tidak mau tunduk kepada Belanda dan menolak untuk menyerahkan wilayahnya.
Belanda kemudian mengirimkan pasukan ke Palembang di bawah komando Muntinghe, yang merupakan Residen Jawa Tengah saat itu.
Muntinghe berencana untuk menyerbu istana Sultan Mahmud Badaruddin II dengan menggunakan kapal-kapal perang dan meriam-meriam besar.
Baca Juga: Di Balik Sengketa Irian Barat, Inilah Peristiwa Pembentukan Komisi Indonesia-Belanda pda 11 Juni
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR