Peristiwa Terakhir yang Mengharukan Sebelum Nabi Muhammad Wafat pada 8 Juni

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Makam Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi - Makam Nabi Muhammad SAW

Intisari-online.com - Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul akhir bagi umat Islam.

Beliau menyebarkan ajaran Islam untuk seluruh manusia dan meninggalkan pemerintahan Islam yang satu.

Beliau juga meneguhkan ajaran tauhid untuk menyembah Allah sebagaimana yang dibawa nabi dan rasul sebelumnya.

Nabi Muhammad SAW tutup usia di Madinah pada Senin 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah atau 8 Juni 632 Masehi.

Ia menghembuskan napas terakhirnya saat berada di pangkuan istri ketiganya, Siti Aisyah di kamar Aisyah, yang sekarang menjadi makam Muhammad.

Penyebab kematian Rasulullah SAW adalah sakit kepala dan demam tinggi yang dideritanya selama beberapa bulan setelah kembali dari Mekkah untuk menjalankan ibadah Haji pertama dan terakhirnya.

Nabi mulai sakit pada 29 Shafar tahun 11 Hijrah.

Suhu tubuhnya naik. Kondisi itu berlangsung selama 13 sampai 14 hari.

Meski sakit, selama sebelas hari beliau masih bisa mengimami salat berjamaah.

Dalam buku "The Messenger of God Muhammad: An Analysis of the Prophet's Life" disebutkan, beliau wafat pada usia 63 tahun lebih empat hari, di rumah istrinya Aisyah di mana posisi kepalanya bersandar pada pangkuan Aisyah.

Dia memintanya untuk mengeluarkan barang dagangan terakhirnya (tujuh koin).

Baca Juga: Apa Makna Peristiwa Rengasdengklok Bagi Proklamasi Kemerdekaan? Ini Penjelasannya

Lalu mengucapkan kata-kata terakhirnya, "Ya Allah, kepada Ar-Rafiq Al-A'la (sahabat yang agung, tempat tertinggi di surga)."

Haji Terakhir Muhammad SAW

Saat melakukan ibadah Haji terakhirnya, Muhammad SAW menyampaikan khotbah perpisahan yang di dalamnya berisi perintah dan larangan dari Allah.

Muhammad lalu mendapatkan wahyu terakhir kalinya yang disampaikan Malaikat Jibril pada tahun 632 M melalui Surah Al-Ma'idah ayat 3:

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang," (QS. Al-Maidah: 3)

Dalam surah tersebut jelas menyatakan bahwa Allah telah meridai Islam sebagai agama Muhammad dan sebagai agama yang sempurna dan disempurnakan, serta pernyataan bahwa nikmat kehidupan yang diberikan Tuhan kepada Muhammad telah dicukupkan.

Peristiwa terakhir Nabi Muhammad SAW sebelum beliau meninggal dunia adalah salah satu momen yang menyayat hati dan menggetarkan jiwa umat Islam.

Beliau adalah teladan dan panutan bagi umat Islam hingga akhir zaman.

Semoga kita semua dapat mengikuti sunnah dan ajaran beliau dengan sebaik-baiknya. Aamiin.

Baca Juga: Belajar dari Peristiwa Pria di Sumut Tewas di Kamar Kos, Jangan Pernah Sepelekan Benjolan di Bagian Tubuh Ini, Tanda Penyakit Mematikan

Artikel Terkait