Ia dimakamkan di Imogiri bersama ayahnya dan kakeknya.
Setelah kematian Amangkurat II, Amangkurat III naik tahta sebagai raja Mataram di Kartasura.
Namun, ia tidak mendapat dukungan penuh dari para pejabat dan rakyat yang lebih menghormati pamannya, Pangeran Puger, sebagai ahli waris yang sah.
Amangkurat III merasa terancam dan mencoba membunuh Pangeran Puger, tetapi gagal.
Pangeran Puger melarikan diri ke Semarang dan mendapat bantuan dari VOC, yang menginginkan keuntungan dari Mataram.
Ia kemudian menobatkan diri sebagai Pakubuwana I dan memimpin pasukan untuk merebut Kartasura.
Amangkurat III membangun benteng di Ungaran, tetapi tidak dapat bertahan lama karena ada pengkhianatan dari paman dan sepupunya.
Amangkurat III akhirnya terpaksa melarikan diri ke Jawa Timur dan berusaha mendapatkan dukungan dari kerajaan-kerajaan lain.
Namun, ia tidak berhasil dan terus dikejar oleh VOC.
Ia ditangkap pada tahun 1707 dan dibuang ke Ceylon (sekarang Sri Lanka), di mana ia meninggal pada tahun 1734.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR