Menurut Boechari, di Jawa pada masa Mataram Kuno terdapat banyak raja kecil sebagai penguasa lokal.
Mereka memiliki silsilahnya sendiri-sendiri.
Karena itu, Boechari berpendapat, isi prasasti Mantyasih bukanlah silsilah Wangsa Sanjaya.
Poerbatjaraka dan Boechari berpendapat, dinasti penguasa Jawa pada masa klasik hanyalah Wangsa Sailendra.
Rakai Sanjaya pun termasuk bagian dari Wangsa Sailendra walaupun ia beragama Hindu.
Beberapa prasasti diajukan oleh ahli-ahli ini sebagai buktinya.
“Sejarah memang perlu dikoreksi,” ucap ahli arkeologi Bambang Budi Utomo dari Pusat Arkeologi Nasional.
“Karena sebenarnya istilah Wangsa Sanjaya itu tidak pernah disebutkan dalam prasasti manapun. Yang disebutkan berkali-kali hanyalah Wangsa Sailendra."
Yang selama ini disuguhkan kepada kita
Seperti disebut di awal, sejak sekolah dasar kita selalu disuguhi perihal dua wangsa atau dinasti yang pernah memimpin Mataram Kuno periode Jawa Tengah.
Dua wangsa itu adalah Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra.
Sementara penguasa Mataram Kuno periode Jawa Timur adalah keturunan Empu Sindok yang mendirikan Wangsa Isyana.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR