- Ketiga, kebudayaan asing tidak selalu bertentangan dengan kebudayaan nusantara.
Ada beberapa unsur kebudayaan asing yang dapat diterima dan diolah ke dalam kebudayaan lokal tanpa menyebabkan hilangnya identitas budaya nusantara. Proses ini disebut dengan akulturasi budaya.
Misalnya, dalam bidang agama, banyak masyarakat Indonesia yang menganut agama-agama yang berasal dari luar negeri, seperti Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen.
Namun, mereka tetap menjaga tradisi dan adat istiadat yang berasal dari nenek moyang mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda masih memiliki toleransi dan harmoni dalam beragama dan bermasyarakat.
Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa masuknya berbagai kebudayaan asing ke Indonesia bukanlah menjadi sebab lunturnya kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan nusantara.
Justru sebaliknya, hal ini dapat menjadi peluang dan tantangan bagi generasi muda untuk lebih mengenal, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan nusantara yang kaya dan beragam.
Soal: Sebagai jati diri bangsa Indonesia, bagaimana caranya agar Pancasila bisa menjadi pegangan untuk berkolaborasi dengan tradisi atau budaya dari bangsa lain?
Jawaban:
Menurut saya, agar Pancasila bisa menjadi pegangan untuk berkolaborasi dengan tradisi atau budaya dari bangsa lain, kita perlu melakukan beberapa hal berikut:
- Pertama, kita perlu memahami dan menghayati Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Baca Juga: Apa Makna Filosofis Dari Paham Kebangsaan dan Nasionalisme Terhadap Bangsa?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR