Intisari-Online.com -Baru-baru ini, rapper Korea Selatan BIG Naughty mengumumkan bahwa ia harus membatalkan konsernya karena didiagnosis menderita hepatitis A.
Penyakit ini merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A.
Bagaimana gejala, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan hepatitis A?
Benarkah penyakit ini menyebar atau menular dengan cara yang sangat menjijikan?
Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut.
Melansir Mayo Clinic, gejala hepatitis A biasanya muncul beberapa minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala yang dapat timbul antara lain:
- Kuning pada kulit dan mata (jaundice)- Demam- Lemas- Mual dan muntah- Nyeri perut- Urin gelap- Tinja pucat- Gatal-gatal
Gejala hepatitis A umumnya bersifat ringan dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
Namun, pada kasus yang jarang terjadi, hepatitis A dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal fungsi hati.
Pada ibu hamil, hepatitis A dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan kerusakan hati pada bayi.
Penyebaran dan Penularan Hepatitis A
Hepatitis A adalah penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Penularan hepatitis A dari satu orang ke orang lain sangat mudah karena sifat virusnya yang cukup adaptif terhadap kondisi lingkungan.
Penularan hepatitis A biasanya menyebar saat virus hepatitis A masuk ke mulut (fecal oral) melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh feses yang mengandung VHA.
Makanan dan minuman yang paling sering jadi sasaran virus hepatitis A adalah buah, sayur, kerang-kerangan, es, dan air.
Penyebaran virus dapat terjadi ketika seseorang yang sudah terinfeksi tidak mencuci tangannya dengan baik setelah pergi dari kamar mandi, lalu menyentuh benda-benda lain, makanan, dan minuman.
Begitupun dengan orang yang merawat anak yang terjangkit hepatitis A, namun tidak mencuci tangan ketika mengganti popok atau membersihkan kotorannya.
Pencegahan dan Pengobatan Hepatitis A
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis A adalah dengan menjalani vaksinasi hepatitis A. Vaksinasi ini diberikan dalam dua dosis dengan jarak enam bulan. Vaksinasi ini dapat memberikan perlindungan hingga 20 tahun atau lebih.
Selain itu, pencegahan hepatitis A juga dapat dilakukan dengan cara:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar, dan setelah menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi virus
- Memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah dimasak dengan matang dan bersih dari kotoran
- Menghindari kontak seksual dengan penderita hepatitis A atau orang yang berisiko tinggi tertular virus ini
- Menghindari penggunaan barang pribadi bersama-sama dengan penderita hepatitis A atau orang yang berisiko tinggi tertular virus ini, seperti sikat gigi, alat cukur, atau alat makan
Pengobatan hepatitis A bertujuan untuk meredakan gejala sambil menunggu penyakit sembuh secara alami. Pengobatan yang dapat diberikan antara lain:
- Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi akibat muntah atau diare
- Mengonsumsi obat pereda nyeri atau penurun panas sesuai anjuran dokter
- Menghindari konsumsi alkohol atau obat-obatan yang dapat membebani kerja hati
- Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak
Jika Anda mengalami gejala hepatitis A atau memiliki riwayat kontak dengan penderita hepatitis A, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain.