Habib Bahar bin Smith dikabarkan menjadi korban penembakan orang tak dikenal di kawasan Bogor. Polisi sedang mengusutnya.
Intisari-Online.com -Dikenal sebagai sosok pendakwah yang keras, Habib Bahar bin Smith dikabarkan ditembak orang tak dikenal (OTK).
Dilaporkan Kompas.com, penembakan itu terjadi pada Jumat (12/5) di Bogor, Jawa Barat.
Kabar dan laporan penembakan itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo.
"Benar, ada laporannya dengan Nomor LP/--/B/V/2023/SPKT/POLSEK KEMANG/POLRES BOGOR/POLDA JABAR," katanya.
Dia menambahkan,menurut laporan, penembakan tersebut terjadi di sekitar Pusdiklat Dishub, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kejadian tersebut karena tidak ada saksi maka kita masih menyelidiki kejadiannya," ucapnya.
Senada dengan Tompo, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanudin mengatakan, saat ini pihaknya telah membuat tim untuk melakukan penyelidikan soal laporan Bahar tersebut.
"Kami sudah menerima laporan yang disampaikan Habib Bahar kepada pihak kepolisian, dan saat ini kami sedang menindaklanjuti laporan tersebut," ungkapnya.
"Kami sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan atas laporan yang disampaikan Habib Bahar," tuturnya.
Tribunnews.com sudah mencoba menghubungi pengacara Bahar, Aziz Yanuar.
Namun, hingga berita ini ditayangkan, Aziz Yanuar belum memberikan keterangan apa pun.
Profil Habib Bahar
Habib Bahar bin Smith punya nama lengkapSayid Bahar bin Ali bin Smith, dikenal sebagai seorang pendakwah muda yang cukup keras.
Pria kelahiran 23 Juli 1985 itu adalah seorang pendakwah dariManado, Sulawesi Utara.
Ia juga merupakan pimpinan dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Habib Bahar juga merupakan pendiri dari Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Bogor.
Dirinya merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara dan berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Sumaith.
Habib Bahar pun juga memiliki gelar kehormatan yaitu Sayyid.
Gelar ini merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada orang-orang yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW melalui cucunya yaitu Hasan bin Ali dan Husain bin Ali di mana merupakan anak dari anak perempuan Nabi Muhammad SAW, Fatimah az-Zahra dan menantunya Ali bin Abi Thalib.
Habib Bahar juga telah menikah pada tahun 2009 dengan seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits dan dikaruniai empat orang anak.
Habib Bahar Bin Smith merupakan salah satu tokoh agama yang terbilang kontoversi.
Pasalnya, ia beberapa kali sempat terjerat kasus dugaan penghinaan presiden hingga kasus dugaan penganiayaan.
Bahar pernah melontarkan ceramah yang memprovokasi untuk melakukan amar ma�ruf nahi munkar dengan perilaku yang dianggap tindak kekerasan.
Hal itu dibuktikan lewat video ceramah yang viral di media sosial pada 28 November 2018.
Bahkan saat proses Pilpres 2019, ia menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku kader PDIP sebagai pengkhianat bangsa, negara, dan rakyat.
Lalu selang sebulan setelah video ceramahnya viral, ia juga terjerat kasus penganiayaan pada akhir tahun 2018.
Habib Bahar pun dijatuhi vonis 3 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Bandung lalu mendapatkan asimilasi pada 15 Mei 2020.
Namun ia kembali lagi ditahan empat hari berselang setelah dianggap melanggar PSBB dengan mengumpulkan massa dan melakukan pidato yang bermuatan provokasi dan ujaran kebencian.
Selain itu sempat viral terkait Penyebaran Berita Hoaks dan Berpotensi Keonaran.
Akibat kasus ini, Habib Bahar Smith dijatuhi hukuman 7 bulan kurungan. Ini sebagaimana putusan PT Bandung.
Adapun vonis yang diberikan majelis hakim tersebut lebih rendah ketimbang tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut Bahar Smith dengan hukuman 5 tahun penjara.
Kejadian tersebut terjadi pada bulan Desember 2021. Saat ini, ia mengisi salah satu ceramah di Kabupaten Bandung.
Akan tetapi dalam ceramahnya, Habib Bahar menyebut Habib Rizieq Sihab dipenjara karena menggelar Maulid Nabi hingga anggota laskar FPI disiksa hingga tewas.
Selain itu, Habib Bahar juga viral setelah video dirinya yang berdurasi 45 detik menyoroti peran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Dudung Abdurachman.
Ia menyebut Dudung hanya mampu menurunkan baliho menggunakan alat utama sistem senjata (alutista) TNI.
Bahar pernah viral atas aksi sweeping yang dilakukan.
Dikutip dari Tribun Style, dirinya pernah bersama sekitar 150 orang jamaah Majelis Pembela Rasulullah merazia Cafe De Most di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada tahun 2012.
Ia menganggap jika kafe tersebut merupakan sarang maksiat dan meminta agar ditutup sebulan penuh selama bulan Ramadhan pada saat itu.
Kini pada 2023, Bahar Bin Smith kembali membuat kontroversi hingga mengaibatan 3 petugas AVSEC Bandara Soekarno-Hatta dipecat.