Tidak ada bukti pasti mengenai kematian atau keberadaannya.
Ada berbagai versi dan kesaksian yang saling bertentangan tentang apa yang terjadi dengan Supriyadi.
Menurut salah satu versi, Supriyadi tewas dalam pertempuran melawan Jepang di lereng Gunung Kelud di utara Blitar.
Menurut versi lain, Supriyadi ditangkap dan disiksa oleh Jepang hingga meninggal.
Ada juga yang mengatakan bahwa Supriyadi berhasil melarikan diri dan bersembunyi di berbagai tempat, seperti Nganjuk, Salatiga, atau Singapura.
Setelah Indonesia merdeka, Supriyadi dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Keamanan Rakyat dalam Kabinet Presidensial.
Akan tetapi, pada 20 Oktober 1945, posisi tersebut diberikan kepada Imam Muhammad Suliyoadikusumo, karena Supriyadi dinyatakan hilang.
Sejak saat itu, muncul berbagai asumsi mengenai nasib Supriyadi.
Pada tahun 2008, masyarakat dihebohkan dengan klaim seorang pria bernama Andaryoko Wisnuprabu yang mengaku sebagai Supriyadi yang masih hidup.
Namun, klaim ini tidak diakui oleh keluarga dan rekan-rekan Supriyadi. Selain itu, tidak ada bukti otentik yang dapat membuktikan identitas Andaryoko sebagai Supriyadi.
Supriyadi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 063/Tk/Tahun 1975 tanggal 9 Agustus 1975. Hingga kini, makamnya masih belum diketahui.
Ia merupakan salah satu pahlawan nasional yang paling misterius dalam sejarah Indonesia modern.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR