Radin Inten II gugur dalam pertempuran pada tahun 1856.
Jenazahnya dimakamkan di desa Sukadana, Lampung Utara.
Setelah kematian Radin Inten II, perlawanan rakyat Lampung terhadap Belanda tidak berhenti.
Rakyat Lampung masih memiliki semangat juang yang tinggi dan terus berusaha mempertahankan tanah dan kehormatan mereka.
Mereka dipimpin oleh beberapa tokoh yang masih memiliki hubungan darah dengan Radin Inten II, seperti Radin Inten III, Radin Inten IV, dan Radin Inten V.
Perlawanan rakyat Lampung terus berlangsung hingga akhir abad ke-19.
Belanda menghadapi banyak kesulitan dalam menguasai wilayah Lampung karena kondisi geografis yang berbukit-bukit dan berhutan lebat.
Selain itu, rakyat Lampung juga memiliki strategi perang yang cerdik dan lihai.
Mereka sering melakukan serangan mendadak dan menyergap pasukan Belanda dari arah yang tidak terduga.
Namun, perlawanan rakyat Lampung juga mengalami banyak tekanan dan penderitaan.
Belanda mengerahkan pasukan besar-besaran dan menggunakan senjata-senjata modern untuk menghancurkan pertahanan rakyat Lampung.
Baca Juga: Jokowi Akhirnya Lintasi Jalan Rusak Di Lampung Yang Viral, Mobil Kepresidenan Pun Melaju Pelan
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR