Tradisi Larung Sesaji, Begini Cara Orang Jawa Mensyukuri Rezeki Dari Laut

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Larung sesaji, atau tradisi sedekah laut, adalah cara orang Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur atas rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Larung sesaji, atau tradisi sedekah laut, adalah cara orang Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur atas rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Larung sesaji, atau tradisi sedekah laut, adalah cara orang Jawa untuk mengungkapkan rasa syukur atas rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Intisari-Online.com -Orang Jawa cara seribu cara untuk bersyukur atas apa ayang alam dan tuhan berikan.

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan tradisi Larung Sesaji, atau jamak kita sebut sebagai sedekah laut.

Larung saji adalah tradisi yang dilakukan masyarakat daerah pesisir di Tanah Jawa.

Kata "larung" yang artinya hanyut dan "saji" yang diambil dari kata "sesaji".

Secara keseluruhan, "larung saji" berarti menghanyutkan sesaji.

Beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jawa, memiliki cara yang berbeda pada prosesi tradisi ini, Adjarian.

Larung sesaji adalah tradisi yang dijalankan di sejumlah daerah di Tanah Jawa.

Masyarakat memaknai upacara larung sesaji untuk mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala nikmat rezeki dan keselamatan yang melimpah.

Di beberapa daerah, upacara ini diadakan setiap tahun oleh masyarakat desa pesisir pantai.

Biasanya, masyarakat akan menyiapkan tumpeng sesaji yang kemudian diarak menuju pesisir pantai dan didoakan.

Setelah itu, larung saji yang berisi hasil panen laut akan dibawa ke tengah laut untuk dihanyutkan.

Banyak masyarakat pesisir yang masih terus melaksanakan larung sesaji setiap tahunnya.

Hal ini dilakukan untuk terus menjaga tradisi warisan leluhur supaya tidak hilang dimakan oleh zaman.

Selain itu, dengan diadakannya larung saji, banyak turis lokal dan mancanegara yang datang untuk berwisata.

Ini tentu berdampak baik bagi perekonomian rakyat dan pelestarian budaya Indonesia.

Tradisi Larung Saji di Beberapa Daerah di Indonesia

Pati

Salah satu daerah yang masih terus melakukan upacara tradisi larung saji adalah Pati.

Di Pati, ritual dimulai dengan pembacaan doa, pelarungan sesaji, dan makan bersama di atas kapal.

Pementasan kesenian tradisional pun turut memeriahkan tradisi larung sesaji di Pati.

Magetan

Di Magetan, tumpeng besar diiringi oleh rombongan yang terdiri atas pasukan berkuda, cucuk lampah, demang sarangan, dan rombongan reog.

Pekalongan

Acara larung sesaji di Pekalongan dimulai dengan membawa sesaji sejauh satu kilometer dari tempat pelelangan ikan.

Setelah diarak, sesaji didoakan oleh kyai dan kemudian diturunkan ke laut atau dihanyutkan.

Biasanya, acara dimeriahkan dengan lomba dayung dan pertunjukkan wayang golek.

Itu baru tiga tempat, kita belum menyebut tempat-tempat lain seperti di Trenggalek, Tuban, Lamongan, Jember, dan lain sebagainya.

Artikel Terkait