Intisari-online.com - Singkawang adalah kota di Kalimantan Barat yang terkenal dengan sebutan Kota Seribu Kuil karena banyaknya tempat ibadah Tionghoa yang tersebar di sana.
Kota ini juga dikenal dengan perayaan Cap Go Meh yang spektakuler dan meriah.
Salah satu tradisi unik yang menjadi magnet perayaan Cap Go Meh di Singkawang adalah pawai tatung.
Tatung adalah orang-orang yang menjadi medium bagi roh leluhur atau dewa-dewa dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Mereka yang menjadi tatung diyakini memiliki kekuatan gaib dan bertindak di luar kesadarannya.
Mereka juga menunjukkan kekebalan tubuhnya terhadap benda-benda tajam seperti pisau, pedang, paku, kawat, besi, dan lain-lain.
Tatung biasanya memakai pakaian khas Tionghoa dengan warna-warna cerah dan aksesoris seperti topi, kipas, payung, atau bendera.
Mereka juga membawa senjata-senjata tajam yang digunakan untuk menusuk tubuh mereka sendiri atau lawan mereka.
Selain itu, mereka juga berjalan di atas bara api atau benda-benda tajam lainnya tanpa terluka sedikit pun.
Tradisi tatung ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan diyakini berasal dari suku Hakka yang bermigrasi dari Tiongkok Selatan ke Kalimantan.
Mereka melakukan ritual tatung sebagai bentuk tolak bala dan bersyukur kepada dewa-dewa atas hasil panen dan kesejahteraan hidup.
Baca Juga: Inilah Tau Tau, Tradisi Unik Pemakaman yang Menggambarkan Status dan Kekayaan Orang Toraja
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR