Tan Malaka menjelaskan tentang strategi perjuangan melawan imperialisme dengan menggunakan massa sebagai kekuatan utama.
Dia juga menyarankan agar ibukota dipindahkan ke daerah pedalaman yang lebih aman dan sulit dikuasai oleh musuh.
Bung Karno terpesona dengan pendapat-pendapat yang diutarakan oleh Tan Malaka.
Dia mengakui bahwa dia mengenal karya-karya Tan Malaka sejak tahun 1920-an dan menggunakannya sebagai rujukan dalam kursus-kursus politik yang dia lakukan di Partai Nasional Indonesia (PNI).
Secara spontan, Bung Karno menunjuk Tan Malaka dan berkata:
“Kalau suatu saat saya tidak lagi bebas bertindak, maka kepemimpinan revolusi saya serahkan kepada Anda.”
Pernyataan tersebut merupakan pengakuan Bung Karno atas kekagumannya terhadap Tan Malaka.
Juga sebagai bentuk antisipasinya jika sewaktu-waktu dia tidak bisa melanjutkan perjuangan karena ditawan atau dibunuh oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan kemerdekaan Indonesia.
Tan Malaka menerima penunjukan tersebut dengan hormat dan tanggung jawab.
Dia berjanji akan melaksanakan amanat Bung Karno dengan sebaik-baiknya dan tidak akan mengkhianati cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Pertemuan dengan Bung Karno merupakan momen penting bagi Tan Malaka dalam perjuangannya untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Dia merasa diakui dan dihargai oleh tokoh proklamator yang sangat dihormati oleh rakyat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR